Langsung ke konten utama

Cara Pakai Jangka Sorong

sebenarnya penggunaan alat alat bangunan tak luput dari pengukuran yang terkecil. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang sangat penting dipergunakan untuk melakukan pengukuran yang lebih teliti, umumnya alat ini dipergunakan untuk mengukur diameter luar, ukuran ketebalan dan juga ukuran dalam dari suatu benda. Saat ini jangka sorong ada yang tersedia dengan pengukuran secara manual dan pengukuran secara digital. Untuk pengukuran secara manual agak sedikit rumit dimana harus diketahui cara perhitungan nilai hasil ukuran. Sedangkan untuk jangka sorong digital hasil ukuran sudah didapatkan langung pada layar ukur.
Cara Pakai Jangka Sorong
Umunya bahan jangka sorong terbuat dari besi stainless dan ukuran harus sesuai dengan ukuran standard yang diisyaratkan. Dalam bangunan umumnya jangka sorong adalah alat yang sangat penting dipergunakan dalam pengukuran diameter besi.
Cara Pemakaian Jangka Sorong Manual :
Untuk pengukuran diameter besi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Cara Pakai Jangka Sorong
  1. Tempatkan besi pada bagian ujung alat jangka sorong
  2. Lakukan pergeseran skala geser hingga diameter besi sudah tepat bersinggungan dikedua sisi bagian ukur jangka sorong.
  3. Kuncikan alat pengunci pada skala geser.
  4. Untuk mendapatkan nilai diameter besi dapat dilihat sebagai beikut. Lihat angka di skala diam dimana tepat dikiri angka nol skala geser (titik A). Kemudian lihat angka diskala geser dimana tepat garis bersinggungan dengan garis diskala diam (titik B).
  5. Maka nilai dimeter besi adalah A + (0.01 x B).
Pemeliharaan Jangka Sorong.
  1. Hindari penempatan alat pada tempat tempat yang panas karena dapat menyebabkan alat akan memuai sehingga hasil ukur tidak normal.
  2. Hindari penempatan ukuran yang dibebani oleh benda lainnya karena alat bisa jadi melengkung.
  3. Setiap selesai pemakaian usahakan alat sealu dibersihkan dan diolesi dengan minyak supaya alat tidak lekas berkarat.
Semoga bermanfaat !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang