Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Balok

Perencanaan Struktur Balok Anak

Dalam Sebuah Perencanaan Balok Beton, dan Struktur Prndukungnya haruslah diperhitungkan secara benar dan Tepat jangan sampai salah Perhitungan. Balok Beton merupakan Pendukung dari sebuah tiang Beton. Perhitungan struktur balok anak relatif sederhana, karena balok anak di desain untuk membagi luasan plat lantai agar tidak melendut dan tidak terjadi getaran pada plat saat ada aktivitas di atasnya. Melihat fungsinya yang relatif sederhana, maka balok anak cukup didesan untuk menerima beban mati dan hidup saja, tanpa didesain menerima beban gempa. Tahap perhitungan balok anak adalah sebagai berikut :

Desain Perencanaan Hubungan Balok Kolom

Perencanaan struktur hubungan balok kolom atau yang dikenal dengan   Beam Column Joint , sangat diharuskan terutama pada Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dimana pada konsep desain SRPMK, kita harus memastikan kolom mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada balok, sehingga kegagalan struktur pada kolom dan joint dapat dicegah dengan membuat titik lemah (sendi plastis) pada zona 2h dari ujung balok. Contoh kasus hubungan balok kolom ( Beam Column Joint)  yang ditinjau adalah pada portal bagian tengah dengan spesifikasi penampang sebagai berikut :

Menentukan besarnya balok/Balokan Bangunan

siap membahas tentang Balok beton bertulang, ni tulisan saya bersumber dari  buku Balok dan pelat beton bertulang oleh Ali Asroni penerbit graha ilmu  bagi yang mau beli bukunya silahkan, bagi yang mau belajar dari sini juga  bisa.maaf  untuk simbol2 ada yang tidak dapat dimasukkan karena keterbatasan fitur ini. ok Balok tanpa tulangan

komposit baja beton

Struktur komposit (Composite) merupakan struktur yang terdiri dari dua material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Umumnya srtuktur komposit berupa : 1.   Kolom baja terbungkus beton / balok baja terbungkus beton 2.   Kolom baja berisi beton/tiang pancang 3.   Balok baja yang menahan slab beton Perencanaan komposit mengasumsi bahwa baja dan beton bekerja sama dalam memikul beban yang bekerja, sehingga akan menghasilkan desain profil/elemen yang lebih ekonomis. Dismping itu struktur komposit juga mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah lebih kuat ( stronger ) dan lebih kaku ( stiffer ) dari pada struktur non-komposit. Metode Load and Resistance Factor Design (LRFD) sebenarnya merupakan suatu metode yang baru dan telah lama diperkenalkan, namun di Indonesia relatif masih jarang disentuh oleh kalangan akademisi maupun praktisi di lapangan, Oleh sebab itu pada makalah ini men

PENENTUAN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR, PEMBESIAN, Balok, Sloof, Kolom, Pelat

A. Balok Induk  Balok merupakan elemen struktur pemikul momen yang berfungsi mentransfer beban dari pelat ke kolom. Dimensi tinggi balok induk ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang antar kolom 8 m, maka tinggi balok induk = 8000 mm/12 = 666,67 ~ 700 mm. Lebar balok diambil= h/2 = 700 mm/2 = 350 mm. B1-350x700 mm.  B. Balok Anak  Dimensi tinggi balok anak ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang antar balok induk 8 m, maka tinggi balok anak = 8000 mm/16 = 500 mm. Lebar balok diambil = h/2 = 500 mm/2 = 350 mm. B2-250x500 mm  C. Sloof  Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-300x600 dan SL2-250x500. Sloof ini diharapkan dapat menahan beban dinding diatasnya serta meningkatkan kekuatan serta kekakuan lentur pondasi.  D. Pelat  Pelat yang digunakan merupakan pelat dua arah. Pelat dua arah memiliki kelebihan diantaranya dalam hal kekakuan lantai yang lebih besar dalam dua arah pembe

ANALISIS DAN DESAIN KOLOM, pembesian

Kolom   Contoh data-data teknis untuk perhitungan dimensi awal kolom adalah sabagai berikut:   Tinggi kolom Lt 1              = 3,5 meter   Tinggi kolom Lt 2              = 3,5 meter   Dimensi balok Induk        = 400 x 200 mm   Dimensi balok anak          = 250 x 150 mm   Pelat lantai (t)                    = 120 mm   Pelat atap (t)                      = 100 mm  Pembebanan pada kolom   Beban yang bekerja pada kolom lantai 1 diakumulasikan dengan beban-beban yang bekerja pada kolom lantai 2. Hal ini dilakukan agar dimensi kolom lantai 1 tidak lebih kecil dari dimensi kolom pada lantai 2. Perhitungan pembebanan pada kolom adalah sebagai berikut:

Balok BETON

Desain Balok Kantilever Salah satu follower @juragan_sipil di twitter menawarkan sebuah permasalahan sederhana dalam desain balok kantilever beton bertulang. Balok kantilever adalah balok yang salah satu tumpuannya adalah jepit, sementara ujung yang lain bebas. Kira-kira soalnya seperti ini: Nah, di sini saya punya 2 poin sekaligus asumsi: Apakah sudah termasuk berat sendiri? Kita asumsikan SUDAH. Jadi kita ngga usah hitung lagi berat sendirinya. Beban hidup dan mati di atas, apakah diaplikasikan di sepanjang balok? Kita asumsikan IYA. Beban dan bekerja di sepanjang balok. Kombinasi pembebanan tidak ditentukan. Jadi, kita asumsikan menggunakan kombinasi pembebanan sesuai ACI/SNI. Tahap I. Analisis Struktur Karena baloknya kantilever, maka momen lenturnya negatif, artinya serat atas mengalami tarik, serat bawah mengalami tekan. Jadi, yang kita desain kali ini adalah tulangan tarik atau tulangan atas. Momen di ujung batang (tumpuan) akibat beban mati dan beban