Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label anak

Perencanaan Struktur Balok Anak

Dalam Sebuah Perencanaan Balok Beton, dan Struktur Prndukungnya haruslah diperhitungkan secara benar dan Tepat jangan sampai salah Perhitungan. Balok Beton merupakan Pendukung dari sebuah tiang Beton. Perhitungan struktur balok anak relatif sederhana, karena balok anak di desain untuk membagi luasan plat lantai agar tidak melendut dan tidak terjadi getaran pada plat saat ada aktivitas di atasnya. Melihat fungsinya yang relatif sederhana, maka balok anak cukup didesan untuk menerima beban mati dan hidup saja, tanpa didesain menerima beban gempa. Tahap perhitungan balok anak adalah sebagai berikut :

PENENTUAN DIMENSI ELEMEN STRUKTUR, PEMBESIAN, Balok, Sloof, Kolom, Pelat

A. Balok Induk  Balok merupakan elemen struktur pemikul momen yang berfungsi mentransfer beban dari pelat ke kolom. Dimensi tinggi balok induk ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang antar kolom 8 m, maka tinggi balok induk = 8000 mm/12 = 666,67 ~ 700 mm. Lebar balok diambil= h/2 = 700 mm/2 = 350 mm. B1-350x700 mm.  B. Balok Anak  Dimensi tinggi balok anak ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut : Untuk bentang antar balok induk 8 m, maka tinggi balok anak = 8000 mm/16 = 500 mm. Lebar balok diambil = h/2 = 500 mm/2 = 350 mm. B2-250x500 mm  C. Sloof  Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-300x600 dan SL2-250x500. Sloof ini diharapkan dapat menahan beban dinding diatasnya serta meningkatkan kekuatan serta kekakuan lentur pondasi.  D. Pelat  Pelat yang digunakan merupakan pelat dua arah. Pelat dua arah memiliki kelebihan diantaranya dalam hal kekakuan lantai yang lebih besar dalam dua arah pembe

PENULANGAN TANGGA, Pembesian, jumlah anak tangga

CARA MENDESAIN PENULANGAN TANGGA   Contoh hasil analisa dari ETABS didapat : Pada pelat tangga : M11 = -311,6979 Kgm = -3116979 Nmm M22 = -1582,6438 Kgm = -15826438 Nmm Pada bordes : M11 = -879,6493 Kgm = -8796493 Nmm M22 = 1863,7989 Kgm = 18637989 Nmm Tebal pelat t = 15 cm = 150 mm PADA PELAT TANGGA   ARAH 1-1 d = 150 -25 = 125 mm As = 86,58 mm2 As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 1000 x 125 = 250 mm2 250 mm2 > 86,58 mm2 Maka As perlu = 250 mm2 Pakai tulangan diameter 8 mm A = ¼ x Π x d2 = ¼ x Π x 82 = 50,265 mm2 A = 50,265 x 5 = 253,125 mm2 Jarak tulangan 1000/5 = 200 mm maka Ø8-200 mm a = 4,765 ØMn = Øx As x fy x (d-a/2) = 0,8 x 253,125 x 400 x (125-(4,765/2)) = 9932017,5 Nmm ØMn > Mu  9932017,5 Nmm > 3116979 Nmm …………..(OK) Maka dipakai tulangan pembagi Ø8-200 (arah pendek) ARAH 2-2 d = 150 -25 = 125 mm As = 439,62 mm2 As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 2500 x 125 = 625 mm2 625 mm2 > 439,62 mm2 Maka As perlu = 625

Anak Tangga Menurut Feng Shui, Konsep

Perhitungan Anak Tangga Menurut Feng Shui Menghitung Anak Tangga Menurut Fengshui Beberapa orang beranggapan bahwa jumlah anak tangga akan berdampak pada nilai feng shui secara keselurahan dari tata ruang. Padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Justru perletakan tangga dalam lay-out rumah lebih menentukan nilai feng shui sebuah rumah. Ada beberapa konsep yang dianut oleh para pakar feng shui untuk meng hitung jumlah anak tangga . Berikut ini cara cepat menghitung jumlah anak tangga rumah Anda : 1. Konsep Lima - Jumlah anak tangga dibagi 5 sisa 1 atau 2, dengan ketentuan lantai dasar sebagai alas nilainya adalah 0 dan lantai atas tetap dihitung. Konsep ini menggunakan 1=Sen(Lahir), 2=Huok(Hidup), 3=Bing(Sakit), 4=Sek(Mati), 5=Kuk(Mederita). Dengan demikian nilai baiknya berada pada hitungan 1 dan 2 , yaitu 6, 7, 11, 12, 16, 17, 21, 22, 26, 27 2. Konsep Empat - Jumlah anak tangga dibagi 4 sisa 1 atau 2, dengan ketentuan lantai dasar sebagai alas nilainya