Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label aspal

Perbandingan Kontruksi Jalan Beton, Aspal dan Paving

Kita Harus mengetahui PERBANDINGAN KONTRUKSI JALAN BETON, ASPAL DAN PAVING , kami akan menguraikan sidikit dari Kelebihan dan kekurangan Jalan Beton, Jalan Aspal, Jalan Paving. Jalan Beton Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapis permukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akan mendistribusikan beban ke bidang tanah dasar yang cukup luas sehingga bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri. Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan. Penggunaan perkerasan beton sebagai jala

ASPAL BETON ( HOTMIX)

Kita terlebih dahulu mengetahui dasar pengertian ASPAL adalah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair. Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang, dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatic yang mem

Jenis Aspal

Jenis Aspal Aspal Pertamina Penetrasi 60/70 Aspal Shell 60/70 Aspal Curah Pertamina Aspal Iran Aspal ESSO Aspal Caltex        

Lapisan Tipis Aspal Beton ( LATASTON )

Lapisan Tipis Aspal Beton (LATASTON) Lataston adalah campuran aspal padat dengan gradasi tidak menerus untuk jalan yang lalulintasnya ringan, diletakkan sebagai lapis permukaan di atas dasar yang dipersiapkan dari permukaan perkerasan yang direkonstruksi. Campuran ini terdiri dari agregat bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas. Syarat teknis A.  Bahan Bahan yang digunakan untuk LATASTON, harus mengikuti persyaratan sebagaimana yang disebutkan dalam spesifikasi ini. 1. Agregat Agregat yang digunakan sebagai bahan campuran, dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu agregat kasar dan agregat halus. Agregat kerikil yang digunakan bisa batu pecah atau kerikil dengan persyaratan sebagaimana disebutkan dibawah : Gradasi (PB.0201-76) harus seperti berikut : Persyaratan Gradasi Keausan agraget bila diperiksa dengan mesin Los Angels pada putaran 500 (PB.0206-76), maksimum 40 %. Ke

ATAP GENTENG DARI ASPAL

pilihan jitu soal genting GENTENG di Indonesia umumnya berbahan tanah liat. Material dasar ini mudah didapatkan, hingga banyak orang menjual dan menggunakan genteng tanah liat. Kini, selain atap genteng tanah liat, cukup banyak material pembentuk genteng lainnya, salah satunya aspal (bitumen). Genteng dari aspal ini tentu tak sepenuhnya dari material aspal. Genteng merupakan perpaduan antara bubuk kertas, serat organik, resin, serta aspal. Material ini diolah sehingga menghasilkan sebuah genteng yang ringan, lentur, dan tahan air. "Aspal dalam hal ini berfungsi sebagai water proofing. Atap menjadi tahan akan kebocoran," ujar Ferry W Djajaprawira, Technical Manager Onduline Indonesia. Selain anti bocor, genteng aspal ini juga lebih ringan dibandingkan genteng tanah liat, beton, atau keramik. Bobot per lembarnya sekitar 4kg per m². Bandingkan dengan atap genteng, yang berat satuannya bisa antara 4-8 kg. Tentu ini menjadi salah satu nilai keunggulan genteng aspal.