Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Perencanaan

Perencanaan Struktur Balok Anak

Dalam Sebuah Perencanaan Balok Beton, dan Struktur Prndukungnya haruslah diperhitungkan secara benar dan Tepat jangan sampai salah Perhitungan. Balok Beton merupakan Pendukung dari sebuah tiang Beton. Perhitungan struktur balok anak relatif sederhana, karena balok anak di desain untuk membagi luasan plat lantai agar tidak melendut dan tidak terjadi getaran pada plat saat ada aktivitas di atasnya. Melihat fungsinya yang relatif sederhana, maka balok anak cukup didesan untuk menerima beban mati dan hidup saja, tanpa didesain menerima beban gempa. Tahap perhitungan balok anak adalah sebagai berikut :

Desain Perencanaan Hubungan Balok Kolom

Perencanaan struktur hubungan balok kolom atau yang dikenal dengan   Beam Column Joint , sangat diharuskan terutama pada Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dimana pada konsep desain SRPMK, kita harus memastikan kolom mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada balok, sehingga kegagalan struktur pada kolom dan joint dapat dicegah dengan membuat titik lemah (sendi plastis) pada zona 2h dari ujung balok. Contoh kasus hubungan balok kolom ( Beam Column Joint)  yang ditinjau adalah pada portal bagian tengah dengan spesifikasi penampang sebagai berikut :

FAKTOR DIPERTIMBANGKAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PONDASI

FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN TERHADAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PONDASI air Tanah (m.a.t) Berdampak terhadap kapasitas dukung, stabilitas keseluruhan, ganguan dewatering (mengeringkan sumur tetangga), dan teknik pelaksanaan (lempung becek diinjak-injak pekerja secara berlebihan dapat merusak kap. dukung tanah).

Perencanaan Jembatan Tipe Beton

Download Spreadsheet Excel Perencanaan Jembatan Tipe Beton  Perencanaan jembatan mengikuti Standar Bina Marga (BM-70). Input gaya dan geometri struktur cukup mudah dan sederhana pada lembar perhitungan input data. Output dari program ini adalah dimensi jembatan dan gambar penulangan jembatan. Silahkan jika ingin mendownload Perhitungan struktur atas jembatan beton tipe Balok T  lebar jembatan 5 m, dengan 2 buah gelagar :  Bridge (T-beam).xls Berikut adalah tampilan screen shoot programnya : Sedangkan untuk perhitungan struktur desain gelagar jembatan beton tipe balok-T (T-Beam Girder), yang sesuai tipe jembatan BM-100 Bina Marga. Dimana lebar jalur lalu lintas 7.00 m (atau didesain sesuai kebutuhan), dengan jumlah gelagar 5 buah, atau lebih. Bentang jembatan balok-T sesuai BM-100 adalah 5 m sampai 25 m. Perhitungan tulangan beton menggunakan cara Ultimit. Program perhitungan tersebut dapat anda download disini . Untuk perhitungan stabili

ANALISIS DAN DESAIN KOLOM, pembesian

Kolom   Contoh data-data teknis untuk perhitungan dimensi awal kolom adalah sabagai berikut:   Tinggi kolom Lt 1              = 3,5 meter   Tinggi kolom Lt 2              = 3,5 meter   Dimensi balok Induk        = 400 x 200 mm   Dimensi balok anak          = 250 x 150 mm   Pelat lantai (t)                    = 120 mm   Pelat atap (t)                      = 100 mm  Pembebanan pada kolom   Beban yang bekerja pada kolom lantai 1 diakumulasikan dengan beban-beban yang bekerja pada kolom lantai 2. Hal ini dilakukan agar dimensi kolom lantai 1 tidak lebih kecil dari dimensi kolom pada lantai 2. Perhitungan pembebanan pada kolom adalah sebagai berikut:

perencanaan bangunan bertingkat

perencanaan bangunan bertingkat Kegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan yang sangat pokok dan penting sebelum melaksanakan sebuah proyek. Terjadinya kesalahan pelaksanaan ataupun metode kerja yang tidak berurutan akan memberikan kerugian pada proyek. Perencanaan yang tepat dan matang akan memudahkan dalam mencapai tujuan utama sebuah pekerjan konstruksi, yaitu tepat waktu, tepat mutu, serta tepat biaya. Perencanaan yang dilaksanakan dalam sebuah proyek harus memenuhi persyaratan seperti dibawah ini, antara lain: a.         Konstruksi harus kokoh dan memiliki nilai estetis yang baik. b.        Mutu pekerjaan terjaga dengan baik. c.         Biaya pelaksanaan harus efisien dan ekonomis. d.        Waktu pelaksanaan tepat, sesuai dengan time schedule . e.         Aman dan nyaman untuk digunakan. f.         Mempertimbangkan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). g.        Berdasarkan aturan hukum yang berlaku. ( Pudjianto,1996 ) Pada umumnya dalam per