Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label PENULANGAN

Perhitungan Struktur Pelat Lantai Penulangan / Pembesian Cor Dak Beton

Dalam Hal Perhitungan Penulangan / Pembesian Lantai Cor Dak Beton, dalam Rumah/Gedung Bertingkat perhitungan Besi dalam Cor dak Lantai Betun sangatlah penting serta juga jarak Besi anyamannya Pelat lantai adalah bagian dari eleman gedung yang berfungsi sebagai tempat berpijak. Perencanaan elemen pelat lantai tidak kalah pentingnya dengan perencanaan balok, kolom, dan pondasi. Pelat lantai yang tidak direncanakan dengan baik bisa menyebabkan lendutan dan getaran saat ada beban yang bekerja pada pelat tersebut. Data teknis plat lantai yang akan Kita rencanakan kali ini adalah sebagai berikut :

PENULANGAN TANGGA, Pembesian, jumlah anak tangga

CARA MENDESAIN PENULANGAN TANGGA   Contoh hasil analisa dari ETABS didapat : Pada pelat tangga : M11 = -311,6979 Kgm = -3116979 Nmm M22 = -1582,6438 Kgm = -15826438 Nmm Pada bordes : M11 = -879,6493 Kgm = -8796493 Nmm M22 = 1863,7989 Kgm = 18637989 Nmm Tebal pelat t = 15 cm = 150 mm PADA PELAT TANGGA   ARAH 1-1 d = 150 -25 = 125 mm As = 86,58 mm2 As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 1000 x 125 = 250 mm2 250 mm2 > 86,58 mm2 Maka As perlu = 250 mm2 Pakai tulangan diameter 8 mm A = ¼ x Π x d2 = ¼ x Π x 82 = 50,265 mm2 A = 50,265 x 5 = 253,125 mm2 Jarak tulangan 1000/5 = 200 mm maka Ø8-200 mm a = 4,765 ØMn = Øx As x fy x (d-a/2) = 0,8 x 253,125 x 400 x (125-(4,765/2)) = 9932017,5 Nmm ØMn > Mu  9932017,5 Nmm > 3116979 Nmm …………..(OK) Maka dipakai tulangan pembagi Ø8-200 (arah pendek) ARAH 2-2 d = 150 -25 = 125 mm As = 439,62 mm2 As min = 0,0020 x b x d = 0,0020 x 2500 x 125 = 625 mm2 625 mm2 > 439,62 mm2 Maka As perlu = 625

CARA MENGHITUNG PENULANGAN ATAP

Perilaku pelat ditentukan dari perbandingan bentang pelat yang lebih panjang dengan bentang yang lebih pendek dalam satu panel yang ditinjau. Sedangkan kondisi tumpuan pelat diasumsikan terjepit elastis, karena pelat yang direncanakan monolit terhadap balok dengan pemikul yang tidak terlalu kaku. Besar momen-momen lapangan dan tumpuan didapatkan berdasarkan Peraturan Beton Indonesia tahun 1971 (PBI 1971), pada tabel untuk pelat persegi yang menumpu pada keempat sisinya akibat beban terbagi rata. Tabel momen untuk pelat 2 arah dapat dilihat pada lampiran Bab III. Dengan demikian perhitungan penulangan pelat adalah sebagai berikut: Dimana: ly = 6000 mm lx = 4000 mm ly/lx = 6000/4000=1,5 < 2 Maka pelat tersebut merupakan pelat 2 arah. Berdasarkan nilai ly/lx yang telah diperoleh, maka dapat digunakan tabel 1.3.2 PBI 1971, untuk mencari nilai koefisien momen (X) yang dipakai dalam menghitung nilai momen arah x (Mlx) dan momen arah y (Mly), dengan nilai koefisien ters