Langsung ke konten utama

FIRE ALARM SYSTEM ( Alarm Kebakaran )

Sistem pengindera api atau yang umum dikenal dengan fire alarm system adalah sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk memberi peringatan dalam sistem evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran. Sistem ini mampu mendeteksi dini gejala kebakaran, agar bahaya yang terjadi dapat diatasi secepat mungkin, sehingga bisa terhindar dari resiko yang lebih besar dan fatal.
Suatu sistem dengan sebuah "flash lamp" atau lampu indikator di control panel telah menjadi pilihan. Dengan bantuan sebuah sinyal lampu pada panel otomatis; operator, tenaga lapangan, teknisi, atau karyawan bisa mengetahui di mana letak zona kebakaran.
Peralatan utama yang menjadi pengendali sistem ini disebutMain Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) semua detector dan komponen pendeteksi lainnya. Cara kerja MCFA yaitu jika detector mendeteksi adanya kebakaran atau jika sprinkler, automatic fire extinguisher, dan hydrant bekerja, maka sinyal akan dikirim ke control panel MCFA sebagai data masukan (input data). Kemudian control panel akan mengolah, menyeleksi, dan mengevaluasi data tersebut, yang hasilnya merupakan data keluaran (output data) yang berisi informasi tentang lokasi zona kebakaran, yang ditampilkan pada announciator dan secara otomatis akan mengaktifkan atau membunyikan bel / alarm.

Baca juga Artikel Kebakaran Bangunan :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang