Langsung ke konten utama

Perbedaan Septictank Konvensional dan Septictank Modern

www.mandorayub.com>>>>>Bagi anda yang masih bingung apakah perbedaan septictank bio (modern) dengan yang konvensional, berikut ini informasi yang perlu anda simak.
Septictankbioportable banyak menerima pertanyaan tentang perbedaan septic tank biogreen dengan tempat penampungan tinja yang biasa (konvesional). Kami sangat senang dengan apresiasi masyarakat terhadap kehadiran produk ramah lingkungan ini. Kami sangat paham bahwa di Indonesia terutama di daerah luar Jakarta, masih banyak yang menggunakan jamban konvensional di rumahnya. Dan dengan ketertarikan ini, suatu kemajuan yang positif telah terjadi pada masyarakat yang mulai berfikir arti pentingnya produk ramah lingkungan yang berguna untuk menjaga keseimbangan alam. Berikut silakan anda perhatikan perbedaan nyata antara septic tank biogreen dengan yang biasa.

Jika di sekitar rumah anda terdapat sebuah sungai yang berbau dan memiliki warna air kekuningan tetapi tidak pekat, ini menunjukkan lingkungan anda telah tercemar. Dan salah satunya adalah disebabkan oleh air tanah yang tercemar limbah manusia (tinja). Mikroorganisme berbahaya yang mampu menyusup ke dalam tanah ini, mencemari air di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh septic tank konvensional hanya berfungsi sebagai tempat penampungan saja. Dengan keberadaan air tanah yang tercemar, maka merupakan suatu ancaman bagi kesehatan lingkungan anda. Berikut perbedaan nyata septictank biasa (konvensional) dengan biogreen:
 Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut
Septictank konvensional:
  1. Pada umumnya berbentuk seperti bak tertutup yang terbuat dari beton yang memiliki ukuran besar.
  2. Pada beberapa rumah sederhana bagian dasar tangki penampungan ini hanyalah berupa tanah. Jadi tidak tertutup rapat keseluruhan dengan beton.
  3. Biaya pembuatan tempat penampungan cukup mahal.
  4. Septictank beton ini memiliki kerapatan yang masih mampu ditembus oleh mikro organisme dari kotoran manusia.
  5. Tempat penampungan tidak disertai sistem filterisasi mikroorganisme.
  6. Membutuhkan lahan yang khusus, sehingga pada umumnya berada di dalam tanah.
  7. Jika penampungan ini penuh, maka memerlukan biaya yang besar untuk menguras dan membongkar septic tank. Dan hal ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemilik rumah.
  8. Memiliki umur pakai karena kadang beton yang berada di dalam tanah bisa retak.
Sedangkan septic tank modern memiliki ciri sebagai berikut:
  1. Terbuat dari fiber yang memiliki koefisien kerapatan jenis yang tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme.
  2. Di dalamnya telah terdapat sistem filter limbah yang berbentuk mikroorganisme yang akan membunuh bakteri berbahaya dari limbah. Mikroorganisme ini akan mengubah tinja menjadi cairan yang aman sehingga tidak merusak lingkungan.
  3. Harga tempat penampungan tinja biogreen yang lebih murah daripada membuat septic tank konvesional yang terbuat dari beton.
  4. Septic tank biogreen memiliki ukuran yang kecil yang dapat anda letakkan di dalam tanah atau dia atas permukaan tanah (lantai) tanpa perlu ruangan khusus yang berukuran besar.
  5. Tanpa membutuhkan jasa kuras jamban. Anda cukup membuka keran yang dialirkan ke tempat pembuangan saat cairan di dalamnya penuh. Hal ini dapat dilakukan sendiri tanpa mengeluarkan biaya.
  6. Dapat dipakai selamanya. Bahan fiber ini bersifat lifetime tanpa terjadi perubahan bentuk.
Demikian informasi tentang perbedaan jamban modern dengan konvensional yang perlu diketahui oleh masyarakat.Dari keseluruhan perbedaan spesifikasi di atas, terutama pada bagian yang diberi tanda penekanan dengan garis bawah, maka keberadaan septic tank bio green akan dapat menggantikan tempat penampungan tinja konvensional di masa mendatang.
Jadi bagi anda yang menginginkan lingkungan rumah tangga, kantor, maupun pabrik yang sehat dan tidak tercemar, sudah saatnya mengganti penggunaan tempat penampungan tinja yang biasa, dan beralih dengan produk ramah lingkungan.


Referensi: KLIK SINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang