Langsung ke konten utama

Perkerasan Paving Block

Assalmualaikum rekan2 teknik sipil di seluruh Indonesia dan juga teman2 non teknik sipil se-indonesia. Saya hanya ingin menceritakan sedikit apa yang disampaikan dosen saya di kuliah, mengenai paving block dari dosen saya Ir Rachmat Mudiyono, MT, Ph.D yang juga meneliti tentang metode perkerasan paving pada jalan bertanjak untuk program Ph.D nya. Pada awalnya saya tidak terlalu tertarik dengan perkerasan CBP (Concrete Block Paving) sampai saya mengikuti kuliah beliau.,ya karena kelihatannya kurang bergengsi dibanding  perkerasan aspal ataupun rigid pavement. Lagipula perkerasan paving jarang digunakan untuk lalu lintas kendaraan yang berat seperti di jalan raya pantura, tol ataupun arteri. Paving yang saya lihat ya untuk perumahan, trotoar, parkiran, dan jalan kampus. So apa yang menarik dari perkerasan paving blok ?

800px-RaisedZebraCrossing-Singapore-20070127
Gambar jalan di dekat kawasan sekolah di Singapore (Sumber:Wikipedia.org)
Waktu saya ke Singapur tahun 2011 , saya melihat ada yang aneh di persimpangan jalan disana yang tidak ada disini khususnya di Semarang. Pada persimpangan jalan disana, (beberapa meter sebelum persimpangan jalan) perkerasan yang tadinya aspal  diganti perkerasan paving , seperti dapat dilihat juga pada gambar diatas. Jadi perkerasan paving disini berfungsi untuk menahan laju  kendaraan yang akan melewati persimpangan atau pada gambar di atas adalah yang akan melewati zebra cross di dekat kawasan sekolah. Jadi dengan adanya jalan paving sebelum persimpangan dapat menekan kecepatan kendaraan sampai lebih dari 30 km/jam. Pada jalan perkotaan (dalam kota)  yang menggunakan perkerasan aspal, dengan tingkat pelayanan jalan yang baik kecepatan bisa mencapai 60 – 80 km/jam. Dengan perkerasan paving laju kendaran hanya setengahnya saja 30 – 50 km/jam. Karena kita tahu berjalan di perkerasan paving kurang nyaman, suara berisik (apalagi dengan kecepatan tinggi) dan permukaan perkerasan  kaku tetapi distribusi bebannya lentur membuat kendaraan anda terus bergoyang ketika melaluinya. Dengan ini paving block mendapat nilai pada lalu lintas jalan raya perkotaan yaitu untuk mengendalikan kecepatan pada area tikungan dan penyebrangan di kawasan yang ramai menyebrang.
Laying Pattern Paving Block
Laying Pattern atau bahasa indonesianya “pola perletakan” dari paving blok akan sangat berpengaruh juga untuk kekuatan dan keindahannya, seperti dapat dilihat di gambar dibawah :
brick-paving-patterns
Gambar pola perletakan paving blok yang akan berpengaruh pada kekuatan dan keindahannya
(sumber : madmackie.com.au)
Dari segi kekuatan emang apa hubungannya dengan pola perletakannya ? bukannya kekuatan paving itu dari tebal paving itu sendiri ?
perbedaan kekuatan paving blok
Dari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa laying pattern untuk herringbone 45 derajat memliki tahanan geser lebih besar dari pada stretcher bond , dengan melakukan percobaan dapat dilihat tingkat pergeseran pada kedua pattern diatas. Apalagi dengan tahanan geser yang kecil apabila ada beberapa paving yang rusak dan belum diganti maka dapat membuat paving-paving disekitarnya ikut bergeser pada saat dilewati beban dan harus ditata ulang kan repot ya gak ? hehe.
Ngomong-ngomong soal kekuatan geser, selain pattern bentuk dari paving itu sendiri juga mempengaruhi loh.
Paving Shape
Sama seperti laying pattern bentuk dari paving juga mempengaruhi keindahan dan kekuatan gesernya lo. Ya bedanya dari  laying pattern , bentuk dari paving itu saling mengunci (interlocking) sehingga tahanan gesernya besar coba lihat gambar dibawah :
OLYMPUS DIGITAL CAMERA(sumber : http://blog.craftpaving.co.uk/)
i-shape-pavers-blocks(sumber : http://indiamart.com/)
interlocking-pavers-tiles_paver_block_paver_stone_paver-Moulds_paving-stone
(sumber : http://srikrishnaplasto.com)
Ngomong-ngomong gambar yang terakhir indah juga ya !!!
Keindahan 
CBP atau Concrete Paving Block terkenal dengan keindahannya, daripada jalan aspal dan beton. Keindahan itu relatif ya dan emosional, semua orang suka keindahan.
hardscape3
(sumber : http://concretethinker.com/)
Picture-31
(sumber : http://blog.triadassociatesinc)
Driveway-pavingstone
(sumber : http://pacificpavingstone)
1339243020_395002651_3-concrete-paving-blocks-colored-and-concrete-white-Home-Furniture-Garden-Supplies
(sumber : http://abalpur.olx.in)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang