Langsung ke konten utama

Persyaratan Beton Bertulang

Persyaratan Beton Bertulang - Ukuran kolom struktur minimal 150 mm, Bentuk penampang kolom bermacam- macam dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang, lingkaran, bentuk T, L dan sebagainya 

Luas tulangan minimum 1 % dari luas penampang kolom dengan minimum 1 batang tulangan di masing-masing sudut penampang, dan luas tulangan memanjang kolom maksimum 6 % dari luas penampang kolom, pada sambungan tidak boleh lebih dari 8 %. Sambungan baja tulangan memanjang kolom, ujung-ujungnya tidak boleh diberi kait 
sni
Jarak sengkang pada tulangan memanjang kolom diambil yang terkecil dari ukuran terkecil dari penampang kolom, 15 kali diameter tulangan memanjang terkecil, dan 300 mm

Persyaratan pada dinding beton bertulang 

Tebal dinding vertikal diambil minimum 1/30 dari bentang bersih. dinding atau 120 mm untuk dinding yang memikul lentur dan 100 mm. Untuk dinding yang tidak memikul lentur dinding luar dari ruang bawah tanah minimum tebal 200 mm.

Pemasangan tulangan pada dinding vertikal dengan tebal dinding kurang dari 120 mm tulangan dipasang di tengah, sedangkan pada dinding reservoir air dan dinding dengan tebal lebih dari 200 mm harus dipasang tulangan rangkap

Jarak sengkang pada tulangan memanjang kolom diambil yang terkecil dari ukuran terkecil dari penampang kolom, 15 kali diameter tulangan memanjang terkecil, dan 300 mm

TEBAL PENUTUP BETON

Persyaratan Beton Bertulang

Tebal penutup beton atau disebut dengan selimut beton dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
*) 20 mm atau D ( yang terbesar )
**) 25 mm atau D ( yang terbesar )

Di dalam adalah : bila bidang luar beton terlindung dari pengaruh cuaca, dan tidak berhubungan dengan air
Di luar adalah : bila bidang luar beton mengalami perubahan cuaca dan berhubungan dengan air

PANJANG PENYALURAN ( Ld )

PANJANG PENYALURAN UNTUK TULANGAN TARIK ( ULIR – MM )
Beton Bertulang
 Beton Bertulang

PANJANG PENYALURAN UNTUK TULANGAN TARIK ( ULIR – mm ) 

catatan :
  1. untuk tulangan atas yang ditempatkan > 30 cm dari permukaan bawah beton, digunakan 1,3 Ld
  2. Minimum Ld = 300 mm

PANJANG PENYALURAN UNTUK TULANGAN TEKAN ( ULIR – mm ) 
catatan :
Minimum Ld = 200 mm

PANJANG TUMPANGAN /LEWATAN ( L )

TUMPANGAN TULANGAN TARIK

Catatan :
As : tulangan tekan
Ld : lihat tabel panjang penyaluran untuk tulangan tarik

TUMPANGAN TULANGAN TEKAN


Catatan :
1.Minimum panjang tumpangan = 300 mm
2.Untuk mutu beton < fc = 200 kg/cm2,tumpangan menjadi 1 1/3 kali
3.Tumpangan tidak boleh ditempatkan pada daerah dengan tegangan maksimum
4.Tumpangan untuk tulangan atas dari balok dan pelat harus diletakan pada pertengahan bentang
5.Tumpangan untuk tulangan bawah harus ditempatkan di daerah tumpuan
6.Tumpangan tidak boleh ditempatkan pada daerah pertemuan balok utama dan balok anak
7.Apabila pada gambar terdapat D > 32 mm ,harus digunakan sambungan mekanik ( untuk elemen vertikal )

PEMBESIAN/PENULANGAN PLAT LANTAI
1.Pelat lantai di atas 2 perletakan bebas
  - tulangan utama/pokok dipasang sepanjang bentang
  - tulangan pembagi dipasang pada arah berlawanan

- bila L >>, tebal beton bertambah dan tulangan dapat dipasang rangkap ( atas-bawah )




2. Pelat diatas 4 perletakan terjepit balok : 
  • tulangan utama dipasang pada momen lapangan dan momen tumpuan 
  • pada lapangan tulangan utama dipasang 2 arah saling bersilangan 
  • pada tumpuan ,tualngan utama dipasang searah momen, dan tulangan pembagi dipasang pada arah yang belawanan.
pembesian


3.Pelat terjepit satu sisi : 

  • tulangan utama dipasang searah sepanjang bentang 
  • tulangan pembagi pada arah berlawanan 
  • pada bentang besar harus diperhatikan tulangan geser dan tulangan rangkap 
4. Pelat terjepit satu sisi dengan lisplang 
pembesian lisplank
  • tulangan utama searah sepanjang bentang dan harus diteruskan ke lisplang 
  • tulangan pembagi dipasang pada arah berlawanan 
  • pada bentang besar tulangan utama dipasangan rangkap 
5. Pelat pada beberapa bentang
  • tulangan utama dipasang 2 arah sepanjang bentang arah lebar dan arah memanjang 
  • terdapat tulangan yang menahan momen lapangan dan momen tumpuan
  • tulangan pembagi pada arah berlawanan 
 pembesian bentangan
 pembesian bentangan
sumber:http://kampuzsipil.blogspot.co.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang