Langsung ke konten utama

Girder jembatan sistem pracetak segmental

Girder jembatan sistem pracetak segmental

Girder/Gelagar beton mutu tinggi dengan sistem pracetak segmental meningkatkan efisiensi bangunan atas dan bangunan bawah jembatan. Perampingan dimensi dalam berat gelagar beton mutu tinggi (fc’ 65MPa) memberikan penghematan berat sendiri ~20% terhadap gelagar beton standar (fc’ 40 MPa). Selain ini, kemudahan transportasi dari komponen jembatan dengan panjang segmen 5-7m mengurangi biaya transportasi suatu gelagar segmental, sebesar ~50% terhadap gelagar monolitik dengan bentang identik.


Gelagar beton mutu tinggi (fc’ 65 MPa) berbentuk profil I di-pracetak secara segmental, yang digabung dengan pelapisan epoksi dan cara pasca prategangan di lapangan menjadi bentang penuh, dan menjadi gelagar T komposit dengan lantai beton bertulang (fc’ 30 MPa) yang di-cor di tempat. Gelagar sederhana dengan variasi bentang 22 – 40 m dapat dibuat gelagar menerus dengan penyatuan lantai pada diafragma di kepala pilar. Peningkatan kapasitas daya pikul di potongan tengah bentang menjadi ~20 % bila beberapa gelagar sederhana digabung menjadi gelagar menerus. Penyatuan gelagar merupakan suatu cara perkuatan gelagar sederhana pada jembatan lama.


Keutuhan gelagar segmental dicapai dengan merencanakan sambungan segmen diluar lokasi momen dan geser maksimum. Penggunaan cara prategang penuh menjaga agar seluruh penampang gelagar tertekan, sehingga sambungan tidak mengalami tegangan tarik dan tetap utuh dalam keadaan batas layan. Pada penyambungan segmen secara prategangan dan akibat beban lebih/ultimit terdapat kemungkinan bahwa sambungan tertarik dan terbuka. Gelagar segmental sederhana harus dibagi dalam jumlah segmen ganjil (3 atau 5) untuk menghindari sambungan di tengah bentang.

Hasil penelitian ini mendukung industri beton mutu tinggi, dengan pengendalian kekuatan dan keawetan gelagar sistem pracetak “segmental” sehingga menjadi setaraf dengan gelagar ”monolitik” bersatu.




sumber: berbagai sumber di internet

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang