Langsung ke konten utama

pipa HDPE | Pabrik, Karateristik, Penyambungan, Kelebihan

Instalasi air bersih dengan pipa HDPE

Pipa hdpe digunakan untuk instalasi air bersih. Pipa hdpe tersedia dari ukuran 20mm sampai dengan 1200mm, pipa hdpe mempunya tingkat flexible yang tinggi sehingga pipa hdpe bisa mengikuti struktur tanah. jika stuktur tanah berubah, maka pipa hdpe tidak akan putus.Dengan karakteristik yaqng istimewa, memungkinkan Pipa HDPE dapat digunakan dalam kondisi yang bervariasi untuk mengalirkan air.
pipa HDPE

Indonesia memiliki 7 pabrik pipa HDPE yang telah memiliki standard SNI 06-4829-2005, yaitu:
1.      Pipa HDPE Wavin
2.      Pipa HDPE Maspion
3.      Pipa HDPE Unilon
4.      Pipa HDPE Vinilon
5.      Pipa HDPE Indopipe
6.      Pipa HDPE Tyco
7.      Pipa HDPE Pralon


KARAKTERISTIK PIPA HDPE
1. Memiliki Flexibilitas yang tinggi ( kekuatan tensil > 22 mPa dan elastis > 700% )
2. Memiliki ketahanan akan temperatur rendah bahkan temperatur air baku
3. Memiliki kemampuan dalam menahan benturan ( impact strength)
4. Ringan ( mengapung di air) dengan densitas = 0, 94 gr/ cm3, sehingga mudah dalam penanganan dan transportasi
5. Metode penyambungan yang cepat dan mudah
6. Tahan terhadap korosi dan abrasi
7. Permukaan halus, akan meminimalisasi hilangnya tekanan
8. Jangka waktu pemakaian 50 tahun

Pada prinsipnya penyambungan pipa HDPE untuk ukuran berapapun adalah sama prosedurnya, yaitu:
1. Menyiapkan pipa HDPE yang akan disambung.
2. Meratakan ujung-ujung kedua pipa dengan cara diraut (scraping). Sampai benar-benar bersih dan rata kedua ujungnya.
3. Persiapan lembar/piring pemanas (hot plate), pastikan temperaturnya sudah rata pada setiap sisi bagian hot plate.
4. Pemanasan kedua ujung pipa hingga waktu yang ditentukan.
5. Penyambungan dengan tekanan hydrolik sesuai tabel pipa.
6. Cooling time, mohon dipatuhi agar hasilnya sempurna.
7. Selesai



Pengujian Pipa
Ada dua hal yang harus dilakukan dalam pengujian ini yaitu uji tekanan dan uji kebocoran pipa itu sendiri, keduanya bisa dilakukan bersamaan atau terpisah. Adapun syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan test adalah :
1. Semua katub (valve), sambungan (joint) sudah terpasang
2. Katub (valve), sumbat, harus dalam keadaan tertutup.
3. Sebaiknya pengujian dilakukan perbagian pipa setiap panjang 500 meter (tidak seluruh panjang pipa)
4. Pipa yang akan diuji harus dibilas dengan air bersih, dan kemudian diisi air perlahan-lahan agar tidak meninggalkan udara.
5. Akan lebih mudah sebelum dilakuakan pengetesan, pipa tidak diurug terlebih dahulu (agar lebih mudah mencari sumber kebocorannya)

Prinsip dari pengujian ini adalah :
1. Uji tekanan : jaringan pipa dapat menerima tekanan sebesar 1.5 kali besarnya tekanan kerja, atau lebih besar lagi, asal tidak melebihi tekanan yang diijinkan untuk katub/valve, dan dilaksanakan sedikitnya 2 Jam.Yaitu dengan memberikan tekanan pada pipa HDPE yang telah diisi penuh dengan air.Pipa HDPE ditekan (lihat nano meter) sampai 9 bar dan terakhir sampai 10 bar.
2. Uji Kebocoran : seharusnya pipa yang ”lulus” uji ini adalah yang sama sekali tidak bocor, namun atas pertimbangan pipa baru, air mengisi sela-sela asesoris, dls, maka ditetapkan kriteria kebocoran yaitu : banyaknya air yang ditambahkan ke dalam jaringan perpipaan selama dilakukan test (biasanya dalam satu jam).

Karena Departemen Pekerjaan Umum sudah menetapkan standard pipa air adalah  hdpe pipe atau poly ethylene pipe. Mengapa ? Karena beberapa alasan sebagai berikut:
  • Pipa HDPE tahan hingga 50 tahun pemakaian
  • Pipa HDPE (pipa PE) aman bagi kesehatan karena bersifat “Food Grade”
  • Pipa HDPE mudah dalam pemasangan serta ringan dalam pengangkutan
  • Harga pipa HDPE relative lebih murah jika disbanding Black Steel maupun pipa besi lainnya.
  • Pipa HDPE bisa disambung dengan berbagai cara yaitu Butt fusion join, electrofusion join dan mechanical join

sumber: dari berbagai sumber

Komentar

pipa HDPE mengatakan…
pipa jenis ini memang cocok dan lebih baik digunakan untuk sistem distribusi air minum karena memiliki food grade tidak seperti pipa PVC.

Terima kasih untuk info teknik diatas. Sangat membantu orang awam seperti saya
Ayub Pujiyanto mengatakan…
Terima Kasih atas komentarnya klu boleh kirimi artikel tentang pipa dan macam2,
terima kasi pipa HDPE, klu perlu produknya dikirim biar saya muat dalam blog, yang sederhana ini

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

CARA MENGHITUNG VOLUME KAYU M3 MENJADI JUMLAH PERBATANG

Bagaimana Cara Untuk menghitung / mengetahui jumlah kayu dalam setiap kubiknya per M3 manjadi perbatang,dengan cara : 10.000 : Tinggi ...cm : Lebar .... cm : Panjang Kayu .... M = Hasil contoh 10.000 : 2 : 20 : 4 = 62 batang