Teras Tanpa Pembatas, Awal Jalinan Akrab Bertetangga
Meski Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, kenyataan di lapangan tidak seratus persen menggambarkan hal tersebut. Penduduk kota saling tidak acuh, tetangga pun tidak saling mengenal. Padahal, kedekatan antar individu tidak selalu membawa hal negatif.
Saling peduli antar tetangga, misalnya, terbukti dapat memberikan efek positif. Terutama, dalam menanggapi hal-hal taktis seperti penanggulangan bencana, serta menjaga lingkungan rumah dari tindak kejahatan.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai membuka diri pada tetangga dan mengikutsertakan diri dalam kegiatan sosial bisa dimulai dengan mempercantik teras Anda. Sebagai permulaan, buatlah teras senyaman mungkin. Habiskan banyak waktu di teras untuk bersantai, membaca, atau mempercantik taman.
Setelah itu, mulailah menghabiskan waktu bersama tetangga di teras Anda tersebut. Percakapan dapat mengalir sedikit demi sedikit antara Anda dan tetangga.
Pembatas "see-through"
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi batasan dan ketidakpedulian antar tetangga adalah meruntuhkan pembatas-pembatas beton antar-rumah yang sangat tinggi. Alih-alih menggunakan beton tinggi, padukan beton dengan pembatas yang terbuat dari berbagai material see trough (tembus pandang). Gunakan rangkaian daun-daun merambat, anyaman rotan, atau kayu yang dibuat berlubang-lubang untuk "melanjutkan" beton tersebut.
Tambahkan luas teras
Cobalah menambah luas teras. Pastikan Anda menggunakan material penutup lantai yang sama dengan penutup lantai pada teras Anda sebelumnya. Sebenarnya, Anda juga bisa bereksperimen dengan berbagai material untuk menciptakan kontras dengan teras yang sudah terbangun sebelumnya. Hanya saja, penambahan ini membutuhkan cukup banyak proses pengerjaan. Karena itu, jangan lupa meminta persetujuan pemerintah setempat sebelum Anda memutuskan untuk menambah dek di teras rumah.
Setelah ukuran teras dibuat lebih besar, Anda bisa menempatkan beberapa kursi dan meja. Cobalah menggunakan set meja dan kursi kafe ramping. Bila perlu, sertakan juga ayunan cantik sebagai tempat duduk ekstra.
Halaman mungil
Cara ketiga ini relatif lebih mudah ketimbang cara sebelumnya. Anda hanya perlu mengolah dan mempercantik halaman yang sudah ada, seberapa kecilpun ukurannya. Anda bisa menutup sebagian halaman dengan konblok atau batu-batuan berukuran besar. Setelah itu, letakkan meja dan kursi di atasnya. Anda juga bisa menghias halaman dengan menyertakan air mancur mungil atau kolam mungil.
Dua area berkumpul
Jika Anda memiliki halaman berukuran besar, tidak ada salahnya memperbesar area berkumpul. Buatlah "area duduk" yang berfungsi sebagai pelengkap dari area berkumpul sebelumnya. Anda bisa menyertakan lebih sedikit kursi pada "area duduk" pelengkap.
Untuk memisahkan dua area berukumpul tersebut, cobalah membuat rug area dari kerikil. Batu-batu kerikil sudah digunakan pada halaman rumah-rumah tradisional Perancis dan Italia lantaran pemasangannya yang relatif mudah.
Buat ruang tamu Anda sebagai "sunroom"
Terakhir, Anda juga bisa "membuka" ruang tamu dengan menggunakan jendela-jendela berukuran besar. Buatlah ruang berjemur atau sunroom agar Anda bisa berinteraksi dengan tetangga, meski berada di belakang kaca. Cara ini efektif, terlebih jika Anda enggan menghabiskan banyak waktu di udara terbuka karena alasan kesehatan. Karena itu, cara ini cocok bagi Anda yang tinggal di dekat jalan tol atau pabrik.
Meski Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, kenyataan di lapangan tidak seratus persen menggambarkan hal tersebut. Penduduk kota saling tidak acuh, tetangga pun tidak saling mengenal. Padahal, kedekatan antar individu tidak selalu membawa hal negatif.
Saling peduli antar tetangga, misalnya, terbukti dapat memberikan efek positif. Terutama, dalam menanggapi hal-hal taktis seperti penanggulangan bencana, serta menjaga lingkungan rumah dari tindak kejahatan.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai membuka diri pada tetangga dan mengikutsertakan diri dalam kegiatan sosial bisa dimulai dengan mempercantik teras Anda. Sebagai permulaan, buatlah teras senyaman mungkin. Habiskan banyak waktu di teras untuk bersantai, membaca, atau mempercantik taman.
Setelah itu, mulailah menghabiskan waktu bersama tetangga di teras Anda tersebut. Percakapan dapat mengalir sedikit demi sedikit antara Anda dan tetangga.
Pembatas "see-through"
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi batasan dan ketidakpedulian antar tetangga adalah meruntuhkan pembatas-pembatas beton antar-rumah yang sangat tinggi. Alih-alih menggunakan beton tinggi, padukan beton dengan pembatas yang terbuat dari berbagai material see trough (tembus pandang). Gunakan rangkaian daun-daun merambat, anyaman rotan, atau kayu yang dibuat berlubang-lubang untuk "melanjutkan" beton tersebut.
Tambahkan luas teras
Cobalah menambah luas teras. Pastikan Anda menggunakan material penutup lantai yang sama dengan penutup lantai pada teras Anda sebelumnya. Sebenarnya, Anda juga bisa bereksperimen dengan berbagai material untuk menciptakan kontras dengan teras yang sudah terbangun sebelumnya. Hanya saja, penambahan ini membutuhkan cukup banyak proses pengerjaan. Karena itu, jangan lupa meminta persetujuan pemerintah setempat sebelum Anda memutuskan untuk menambah dek di teras rumah.
Setelah ukuran teras dibuat lebih besar, Anda bisa menempatkan beberapa kursi dan meja. Cobalah menggunakan set meja dan kursi kafe ramping. Bila perlu, sertakan juga ayunan cantik sebagai tempat duduk ekstra.
Halaman mungil
Cara ketiga ini relatif lebih mudah ketimbang cara sebelumnya. Anda hanya perlu mengolah dan mempercantik halaman yang sudah ada, seberapa kecilpun ukurannya. Anda bisa menutup sebagian halaman dengan konblok atau batu-batuan berukuran besar. Setelah itu, letakkan meja dan kursi di atasnya. Anda juga bisa menghias halaman dengan menyertakan air mancur mungil atau kolam mungil.
Dua area berkumpul
Jika Anda memiliki halaman berukuran besar, tidak ada salahnya memperbesar area berkumpul. Buatlah "area duduk" yang berfungsi sebagai pelengkap dari area berkumpul sebelumnya. Anda bisa menyertakan lebih sedikit kursi pada "area duduk" pelengkap.
Untuk memisahkan dua area berukumpul tersebut, cobalah membuat rug area dari kerikil. Batu-batu kerikil sudah digunakan pada halaman rumah-rumah tradisional Perancis dan Italia lantaran pemasangannya yang relatif mudah.
Buat ruang tamu Anda sebagai "sunroom"
Terakhir, Anda juga bisa "membuka" ruang tamu dengan menggunakan jendela-jendela berukuran besar. Buatlah ruang berjemur atau sunroom agar Anda bisa berinteraksi dengan tetangga, meski berada di belakang kaca. Cara ini efektif, terlebih jika Anda enggan menghabiskan banyak waktu di udara terbuka karena alasan kesehatan. Karena itu, cara ini cocok bagi Anda yang tinggal di dekat jalan tol atau pabrik.
Sumber :www.houzz.com
Editor : Hilda B Alexander kompas.com
Komentar