Cara menghitung luasan atap bangunan Atap merupakan bagian penting dari rumah, sebagai pelindung terhadap panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah. Beberapa bentuk atap seperti : * Atap Pelana * Atap Perisai / Limas (contoh : joglo) * Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar) * Atap Doom (contoh : kubah masjid) * Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja) Beberapa bahan penutup atap seperti : * Atap Ringan, contoh : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat * Atap Sedang, contoh : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu * Atap Berat, contoh : Dak Beton Cor Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut roboh akibat terjadi gempa bumi. Banyak yang belum tahu. Cara nenghitung luasan atap ? Ini ada Tip praktis untuk atap flat, limas, pelana dan perisai. 1. Cara menghitung luasan atap Flat