Bata merah
Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan dari pada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.
Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Bata merupakan bahan pembentuk dinding yang paling banyak digunakan pada rumah tinggal. Ukuran bata merah yang ada di pasaran saat ini umumnya memiliki ketebalan 3-5 cm, lebar 7-11 cm, dan panjang 17-22 cm. Dalam pemasangan bata merah, perbandingan adukan semen dan pasir untuk dinding tidak kedap air adalah 1:4 atau 1:5 (artinya 1 takaran semen dicampur dengan 4 atau 5 takaran pasir).
Kelebihan pemakaian bata merah adalah:
Memiliki sifat kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.
Kuat dan lebih tahan lama.
Keretakan relatif jarang ditemui kecuali terjadi bencana alam (gempa bumi atau tanah longsor)
Memberikan suhu yang tepat pada ruangan (terlebih pada iklim tropis). Pada cuaca panas, material bata merah akan mereduksi panas sehingga suhu ruangan lebih sejuk. Pada saat angin atau hujan, dinding bata tidak terlalu berpengaruh pada suhu ruang.
Sementara kekurangan dari bata merah adalah:
Jika dibandingkan dengan bata ringan atau batako press semen, bata merah lebih mahal sehingga biaya yang dikeluarkan lebih tinggi mengingat proses pembuatan yang masih manual dan diperlukan tanah liat khusus agar menghasilkan bata merah yang baik.
Waktu pemasangan relatif lebih lama dibandingkan dengan material pembentuk dinding lainnya sehingga kurang efisien karena membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan biaya pemasangan yang lebih besar.
Jenis Batu Bata
Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka.
Bata biasa , memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dingding dengan menggunakan morta(campuran semen) Ssebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.
Bata muka , memiliki permukaan yang baik dan licin dan memupnyai warna dan corak yang sragam . Disamping dipergunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup d dan sebagai dekoratif.
Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.
sumber : http://id.wikipedia.org/
dan sumber lainya
Komentar