Langsung ke konten utama

Bambu | Manfaat terhadap Lingkungan

1. Pengertian Bambu
Bambu adalah tanaman rakyat dimana untuk mendapatkannya cukup mudah. Menurut Frick (2004), bambu adalah bahan ramuan yang penting sebagai pengganti kayu biasa bagi penduduk desa. Sedangkaan menurut Elizabeth dalam Primack (1998), bambu adalah hasil hutan bukan kayu yang belum sepenuhnya dimaanfaatkan tetapi memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar misalnya sebagai bahan bangunan.


2. Sebaran Jenis Bambu
Di dunia terdapat lebih dari 1.250 jenis bambu yang berasal dari 75 marga. Dari jumlah tersebut di Indonesia terdapat 39 jenis bambu yang berasal dari 8 marga. Bambu tumbuh di daerah tropis, sub tropis dan beriklim sedang kecuali di Eropa dan Asia Barat, dari dataran rendah sampai pada ketinggian 4.000 m dpl. Tempat tumbuhnya pada tanah aluvial dengan tekstur tanah berpasir sampai berlampung, berdrainase baik, beriklim A/B (tipe FS) dengan ketinggian optimal 0-500 m dpl.(www.wikipedia.org).

3. Jenis-jenis bambu
Dari 1.250 jenis bambu di dunia yang pernah diidentifikasikan, ada 4 jenis bambu yang dikenal oleh masyarakat yaitu bambu tali/apus, bambu wulung/hitam, bambu petung, dan bambu duri/ori. Oleh sebab itu dalam pembuatan konstruksi bangunan bambu perlu diperhatikan perbedaan sifat dan kegunaaannya.
 a. Bambu apus memiliki sifat yang sangat liat karena berdiameter kecil 40-80 mm dengan       jarak ruas sampai 65 cm sehingga paling banyak dipilih untuk bahan konstruksi secara   umum.
 b. Bambu petung memiliki diameter 80-130 mm dengan panjang batang 10-20 meter.       Bambu ini cukup tebal dindingnya namun tidak begitu liat sehingga lebih cocok untuk   tiang dan palang bangunan.
 c. Bambu wulung/hitam memiliki diameter 40-100 mm dengan panjang ruas sampai 65 cm.      Karena sifatnya yang tidak liat, bambu ini juga lebih cocok untuk tiang dan palang         bangunan. Warnanya yang hitam dengan garis kuning menjadikannya sebagai pilihan      yang menarik secara estitika.
 d. Bambu duri/ori memiliki diameter 75-100 mm dengan panjang 9-18 m. Bambu ini kuat      dan besar (McClure, F.A., 2003).

4. Karakteristik Bambu
Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 4-5 tahun.
Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga kadang-kadang masif, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang.
Akar bambu terdiri dari rimpang (rhizon) berbuku dan beruas, pada buku akan ditumbuhi oleh serabut dan tunas yang dapat tumbuh menjadi batang.

5. Fungsi dan Manfaat Bambu
Kegunaan dan manfaat bambu bervariasi mulai dari perabotan rumah, perabotan dapur dan kerajinan, bahan bangunan serta peralatan lainnya dari yang sederhana sampai dengan industri bambu lapis, laminasi bambu, maupun industri kertas yang sudah modern. Dari sekilas gambaran manfaat tersebut menyiratkan suatu harapan, bahwa kebutuhan terhadap bambu akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan masyarakat.

6. Kegunaan Bambu Sebagai Bahan Bangunan
Bambu merupakan bahan bangunan yang murah dan mudah diperoleh di Indonesia, namun kurang dimanfaatkan dalam pekerjaan konstruksi. Dibandingkan bahan bangunan lainnya seperti beton, alumunium dan baja, bambu merupakan bahan yang berkelanjutan karena memenuhi kriteria ekonomis (dapat dibeli dengan harga terjangkau), ekologis (bersifat ramah lingkungan) dan efesiensi teknis (cepat dan relatif mudah dalam pengerjaannya).
Ditinjau dari beberapa prinsip bangunan tahan gempa yaitu berstruktur ringan, dibuat dari satu jenis bahan bangunan (monolit), dan memiliki kejelasan jalur gaya vertikal dan horisontal maka penggunaan bahan bangunan bambu dapat memenuhi syarat tersebut. Sifat elastis dan berat bahan cukup ringan dapat menjamin kestabilan struktur bambu pada saat terjadi gempa (Ridwanti, 2002).
Kecuali untuk pondasi, bahan bambu dapat digunakan sebagai elemen bangunan lainnya seperti rangka dinding, rangka atap, plafond, plat lantai, jendela dan pintu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAB PAGAR TEMBOK

berikut rab pagar tembok, agar estimasi ini bisa menjadi pengetahuan untuk merencanakan anggarn biaya membuat pagar tembok. contoh dari rab pagar tembok biasa / polos tanpa variasi rencana pembangunan tembok panjang 6 m dan lebar 6 m tinggi 3 meter maka total panjangnya adalah 12 m’ dan luasnya adalah 36 m2, setiap 3 m dibutuhkan satu kolom praktis sehingga dibutuhkan 5 kolom, maka prediksi biaya yang harus dikeluarkan adalah : • Pekerjaan pondasi Rp. 200.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 2.400.000,- • Pekerjaan sloof ukuran 20 x 30 cm Rp. 150.000 / m’ x 12 m’ = Rp. 1.800.000,- • Pekerjaan kolom ukuran 10 x 10 cm Rp. 150.000 / m’ x 3 m ‘ x 5 bh = Rp. 2.250.000,- • Pasangan bata merah, plester dan aci Rp. 150.000 / m2 x 36 m2 = Rp. 5.400.000,- • Jadi total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp. 11.850.000,- (warna biru harga berbeda tiap daerah berdasarkan harga satuan ya sesuai RAB)  

RAB MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PAGAR BATA / Batu Bata Merah

Sesuai dengan judul postingan kali ini adalah Menghitung Kebutuhan material Pagar, adalah permintaan dari pembaca yang minta bantuan menghitung kebutuhan material untuk pagar seperti gambar. Ukuran pagar Tinggi 2 meter panjang 8 meter

Daftar Harga Jual Tiang / Pilar Beton Jadi buat Teras

Sekedar informasi mengenai Tiang / Pilar Beton Jadi buat Teras merupakan seni rumah yang sudah jadi sehingga tukang tidak perlu membuat profil lagi, dari segi kehalusan dan profilnta sudah bagus. Tiang / Pilar Beton juga di sebut Tiang Profil jadi. ada beberapa model soal Tiang beton jadi atau juga di sebut pilar beton jadi