Pola Pembiayaan Pada Industri Paving Block
Penelitian
tentang pola pembiayaan paving blok telah dilakukan Bank Indonesia
dengan mengambil objek penelitian di daerah Purwokerto, Kabuapaten
Banyumas jawa Tengah. Penyusunan pola pembiayaan paving blok didasarkan
pada data/informasi teknis dan financial serta kondisi pengusaha paving
blok di daerah purwokerto. Gambaran tentang industry paving blok yang
disajikan meliputi profil usaha dan pola pembiayaan, aspek pemasaran,
aspek produksi, aspek keuangan, aspek ekonomi, sosiaaal dan aspek dampak
lingkungan.
Penelitian
ini dilakukan dengan mengadakan survey di wilayah Purwokerto. Survei
lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer dari pengusaha pving
blok, data sekunder dari perbankan dan instansi terkait. Data yang
terkumpul kemudian dilakukan analisa yang meliputi analisa usaha untuk
mengetahui bagaimana pengaruh paving blok dilihat dari aspek-aspek
pemasaran, produksi, social ekonomi, dan dampak lingkunganya, dan
analisa pembiayaan dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembiayaan
proyek dan kelayakan usaha dilihat dari aspek keuanganya.
Industri
paving blok merupakan industry penunjang bahan bangunan yang dapat
diusahakan hamper di seluruh lokasi yang meiliki sumber daya bahan baku
berupa pasir dan mudah untuk mendapatkan semen. Di Kabupaten Banyumas
terdapat sekitar 24 unit usaha paving blok yang dapat menyerap 162
tenaga kerja. Total biaya investasi yang dibutuhkan untuk industry
paving blok dengan pola kombinasi berkapasitas 1.000 m2/bulan paving
pres dan 500 m paving manual sebesar Rp. 127.975.000. Sumber dana
investasi berasal dari pinjaman kredit 60 % (Rp. 76.785.000) dan biaya
sendiri 40 % (Rp. 51.190.000), dengan bunga pinjaman 16 % dan jangka
waktu kredit investasi selama 3 tahun. Modal kerja dibutuhkan sebesar
Rp. 48.528.010 yang dibiayai dari pinjaman kredit 60 % (Rp. 29.116.806)
dan biaya sendiri 40 % (Rp. 19.411.204), dengn bunga pinjaman 16 % dan
jangka waktu kredit selama 1 tahun.
Industri
paving blok manual dengan kapasitas 1.500 m/bulan paving membutuhkan
investasi sebesar Rp. 108.700.000. Sumber dan investasi berasal dari
pinjaman kredit 60% (Rp. 65.220.000) dan biaya sendiri 40% Rp
(43.480.000), dengan bunga pinjaman 16% dan jangka waktu kredit
investasi selama 3 tahun. Biaya modal kerja adalah sebesar Rp.
45.113.390 yang dibiayai dari pinjaman kredit 60% (Rp 27.068.034) dan
biaya sendiri 40% (Rp 18.045.356), dengan bunga pinjaman 16% dan jangka
waktu kredit selama 1 tahun.
Secara
financial industry paving blok pola kombinasi dinilai layak
dilaksanakan dengan criteria NPV Rp 72.704.454, IRR 38.05%, Net B-C
ratio 1.57 dan PBP 36 bulan (2,98 tahun). Demikian juga dengan industry
paving blok pola manual dinilai layak dilaksanakan dengan criteria NPV
Rp 56.809.032, IRR 36.37%, Net B_C ratio 1.52 dan PBP 37 bulan (3.05
tahun).
Analisis
sensitivitas menunjukkan industry paving blok lebih sensitive terhadapa
penuruna pendapata dibandingkan dengan kenaikan biaya produksi. Pada
pola kombinasi, penurunan pendapatan sampai 9% atau kenaikan biaya
variable produksi sebesar 12%, usaha ini masih layak dijalankan. Usaha
ini juga masih layak bila terjadi enurunan pendapatan dan kenaikan biaya
variable produksi secara bersamaan dengan perubahan sampai 5%.
Analisis
sensitivitas pada pola manual, menunjukkan usaha masih layak dijalankan
dengan penurunan pendapata sampai 7% atau kenaikan biaya variable
produksi sebesar 10%. Usaha ini juga masih layak bila terjadi penurunan
pendapatan dan kenaikan biaya variable secara bersamaan dengan perubahan
sampai 4%.
Berdasarkan
potensi bahan baku, prospek pasar, tingkat teknologi proses, dan aspek
financial, industry paving blok layak untuk dibiayai. Untuk menjamin
kelancaran usaha, pihak instansi terkait dan perbankan juga turut
berpartisipasi dalam pembianaan usaha ini pada lingkup masing-masing
instansi.
Klik link di bawah ini :
http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=51401&idrb=45601
http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=51401&idrb=45601
Komentar