Renovasi Rumah Itu Mahal dari bangun dari Nol
Mendekati perayaan Hari Raya Idul Fitri, tidak sedikit keluarga yang ingin membuat tampilan rumahnya lebih indah dengan melakukan renovasi kecil-kecilan, mulai mengapur dinding rumah, mengecat pagar, atau mengganti peralatan kamar mandi. Sayangnya, sebagian keluarga ini tidak menyadari bahwa renovasi berskala kecil pun butuh persiapan matang.
Hasilnya, proyek renovasi yang awalnya sederhana berubah menjadi rumit dan biayanya membengkak. Karena itulah, Anda sebaiknya tidak sembrono ketika memulai renovasi. Pastikan Anda sudah siap secara finansial dan mental. Tidak hanya berbiaya mahal, renovasi pun bisa berlangsung berlarut-larut.
Diambil dari Elle Decor, berikut ini beberapa hal sebaiknya tidak Anda temukan di awal proses renovasi. Sebelum dimulai, urungkan dulu niat renovasi jika ada sedikit keraguan. Terlebih, jika pelaksanaan renovasi sudah terlalu dekat dengan Hari Raya.
Pertama, jangan sampai Anda mengharapkan hasil renovasi yang sempurna. Kontraktor kawakan Stephen Fanuka mengungkapkan, tidak ada renovasi yang sempurna.
"Pengecatan, pemasangan keramik, dan pemasangan batu bata tidak dilakukan dengan mesin. Hal-hal ini dilakukan oleh tukang, tentu saja, mereka manusia biasa," kata Fanuka, yang biasa bekerja bersama desainer Jacques Grange hingga Thom Filicia.
Kedua, hentikan segera niat merenovasi rumah jika tidak mempersiapkan anggaran sebelum proses renovasi. Anda tidak perlu merinci terlalu detil, namun Anda sebaiknya tahu persis besarnya biaya yang mampu Anda alokasikan untuk proses renovasi itu.
Ketiga, jangan mudah terayu oleh tawaran "tenaga murah" dari kontraktor atau tukang bangunan. Menurut Fanuka, cobalah pertimbangkan kontraktor terpercaya yang memang cukup mahal, namun terjamin. Memang, tidak mustahil menemukan tenaga dengan harga terjangkau. Sayangnya, hal itu jarang terjadi.
Keempat, cobalah mempertimbangkan kembali proses renovasi jika emosi Anda terlalu sering terpicu terkait proyek ini.
Kelima, hentikan proyek jika Anda terlalu banyak berasumsi. Berasumsi kontraktor Anda berlisensi, dan berasumsi bahwa proyek ini akan berjalan dengan cepat juga berbahaya.
Anda juga sebaiknya tidak berasumsi bahwa tukang-tukang yang Anda pekerjakan serta-merta mengetahui keinginan Anda. Anda perlu menjelaskan sendiri, dan memastikan mereka tahu keinginan Anda.
Keenam, pastikan Anda melakukan perjanjian, pemesanan, dan pembelian dengan bukti tertulis. Percaya pada orang yang Anda pekerjakan memang baik, namun Anda juga harus waspada. Tanpa perjanjian tertulis, Anda tidak mungkin menuntut hak Anda. Jika pihak yang akan bekerja sama dengan Anda enggan menandatangani perjanjian, sebaiknya Anda memikirkan ulang renovasi ini.
Mendekati perayaan Hari Raya Idul Fitri, tidak sedikit keluarga yang ingin membuat tampilan rumahnya lebih indah dengan melakukan renovasi kecil-kecilan, mulai mengapur dinding rumah, mengecat pagar, atau mengganti peralatan kamar mandi. Sayangnya, sebagian keluarga ini tidak menyadari bahwa renovasi berskala kecil pun butuh persiapan matang.
Hasilnya, proyek renovasi yang awalnya sederhana berubah menjadi rumit dan biayanya membengkak. Karena itulah, Anda sebaiknya tidak sembrono ketika memulai renovasi. Pastikan Anda sudah siap secara finansial dan mental. Tidak hanya berbiaya mahal, renovasi pun bisa berlangsung berlarut-larut.
Diambil dari Elle Decor, berikut ini beberapa hal sebaiknya tidak Anda temukan di awal proses renovasi. Sebelum dimulai, urungkan dulu niat renovasi jika ada sedikit keraguan. Terlebih, jika pelaksanaan renovasi sudah terlalu dekat dengan Hari Raya.
Pertama, jangan sampai Anda mengharapkan hasil renovasi yang sempurna. Kontraktor kawakan Stephen Fanuka mengungkapkan, tidak ada renovasi yang sempurna.
"Pengecatan, pemasangan keramik, dan pemasangan batu bata tidak dilakukan dengan mesin. Hal-hal ini dilakukan oleh tukang, tentu saja, mereka manusia biasa," kata Fanuka, yang biasa bekerja bersama desainer Jacques Grange hingga Thom Filicia.
Kedua, hentikan segera niat merenovasi rumah jika tidak mempersiapkan anggaran sebelum proses renovasi. Anda tidak perlu merinci terlalu detil, namun Anda sebaiknya tahu persis besarnya biaya yang mampu Anda alokasikan untuk proses renovasi itu.
Ketiga, jangan mudah terayu oleh tawaran "tenaga murah" dari kontraktor atau tukang bangunan. Menurut Fanuka, cobalah pertimbangkan kontraktor terpercaya yang memang cukup mahal, namun terjamin. Memang, tidak mustahil menemukan tenaga dengan harga terjangkau. Sayangnya, hal itu jarang terjadi.
Keempat, cobalah mempertimbangkan kembali proses renovasi jika emosi Anda terlalu sering terpicu terkait proyek ini.
Kelima, hentikan proyek jika Anda terlalu banyak berasumsi. Berasumsi kontraktor Anda berlisensi, dan berasumsi bahwa proyek ini akan berjalan dengan cepat juga berbahaya.
Anda juga sebaiknya tidak berasumsi bahwa tukang-tukang yang Anda pekerjakan serta-merta mengetahui keinginan Anda. Anda perlu menjelaskan sendiri, dan memastikan mereka tahu keinginan Anda.
Keenam, pastikan Anda melakukan perjanjian, pemesanan, dan pembelian dengan bukti tertulis. Percaya pada orang yang Anda pekerjakan memang baik, namun Anda juga harus waspada. Tanpa perjanjian tertulis, Anda tidak mungkin menuntut hak Anda. Jika pihak yang akan bekerja sama dengan Anda enggan menandatangani perjanjian, sebaiknya Anda memikirkan ulang renovasi ini.
Selamat bekerja!
Sumber :www.elledecor.com
Komentar