Sebuah rumah keluarga di kota Paranaque, Metro Manila, Filipina, tampak istimewa memanfaatkan batang-batang bambu sebagai materaialnya. Perusahaan desain Atelier Sacha Cotture berhasil memadukan rumah mewah tiga lantai dengan material bersahaja yang mudah ditemukan di Asia tersebut.
Rumah ini berada di lahan seluas 465 m2. Bangunannya sendiri memiliki luas mencapai 360 m2. Selain menggunakan bambu yang relatif ramah lingkungan, sebagian rumah ini ternyata menggunakan energi listrik dari panel solar.
Mengenai pemilihan bambu, para arsitek di Atelier Sacha Cotture sepakat, bahwa bambu adalah material lokal ramah lingkungan. Seperti dikutip Dezeen, mereka mengemukakan, bahwa bambu adalah material rendah biaya dan berkelanjutan yang banyak tumbuh di lokasi.
"Material ini secara historis telah digunakan di negara ini untuk membuat berbagai kerajinan tangan, arsitektur lokal, dan benda-benda keperluan sehari-hari," ungkap mereka.
Bambu menjadi penutup dinding eksterior rumah, bambu juga digunakan sebagai semacam layar yang menghalangi sinar matahari. Tidak hanya itu saja. Di rumah yang berada di kota Parañaque tersebut, bambu juga digunakan sebagai pengaman tangga interior.
Sebelum digunakan untuk menghias fasad rumah, sebeumnya bambu sudah diberikan pelindung agar mampu tahan terhadap jamur dan hama. Setelah itu, bambu baru diwarnai dan dipernis menggunakan warna alaminya.
Tidak hanya bambu. Pengaturan rumah ini sendiri sebenarnya menarik perhatian. Lahan rumah seluas 465 m2 dibagi menjadi tiga bagian, yaitu parkiran mobil dan ruang service, halaman, dan bangunan rumah. Antara parkiram mobil dan halaman dipisahkan dengan menggunakan kolam.
Masuk ke dalam rumah, pengunjung akan disambut dengan pintu masuk yang terhubung dengan ruang keluarga dan dapur. Sebenarnya, dari halaman pengunjung bisa langsung masuk ke ruang keluarga atau ruang makan indoor dengan cara mengakses jendela kaca berukuran besar.
Penggunaan jendela atau pintu kaca ini memang langkah cerdas. Sinar matahari bisa dengan mudah masuk ke dalam rumah yang menghadap ke jalanan ini. Namun, bila sedang enggan makan di dalam rumah, pemilik rumah juga bisa menyantap makanannya di luar ruangan. Sebuah ruang terbuka ada di kanan rumah (jika dilihat dari luar) dilengkapi dengan meja makan dan beberapa kursi.
Naik ke lantai selanjutnya, pengunjung bisa menyaksikan adanya dua kamar tidur, satu ruang keluarga, dua kamar mandi, dan satu ruang belajar. Sementara itu, di lantai teratas ada kamar tidur utama, ruang santai, dan teras.
Secara keseluruhan, dekorasi interior yang ditangani oleh Milo Naval menggunakan banyak aksen bambu, kayu, dan emas. Dengan cara ini, rumah bambu benar-benar tampil mewah.
SUMBER KOMPAS
Rumah ini berada di lahan seluas 465 m2. Bangunannya sendiri memiliki luas mencapai 360 m2. Selain menggunakan bambu yang relatif ramah lingkungan, sebagian rumah ini ternyata menggunakan energi listrik dari panel solar.
Mengenai pemilihan bambu, para arsitek di Atelier Sacha Cotture sepakat, bahwa bambu adalah material lokal ramah lingkungan. Seperti dikutip Dezeen, mereka mengemukakan, bahwa bambu adalah material rendah biaya dan berkelanjutan yang banyak tumbuh di lokasi.
"Material ini secara historis telah digunakan di negara ini untuk membuat berbagai kerajinan tangan, arsitektur lokal, dan benda-benda keperluan sehari-hari," ungkap mereka.
Bambu menjadi penutup dinding eksterior rumah, bambu juga digunakan sebagai semacam layar yang menghalangi sinar matahari. Tidak hanya itu saja. Di rumah yang berada di kota Parañaque tersebut, bambu juga digunakan sebagai pengaman tangga interior.
Sebelum digunakan untuk menghias fasad rumah, sebeumnya bambu sudah diberikan pelindung agar mampu tahan terhadap jamur dan hama. Setelah itu, bambu baru diwarnai dan dipernis menggunakan warna alaminya.
Tidak hanya bambu. Pengaturan rumah ini sendiri sebenarnya menarik perhatian. Lahan rumah seluas 465 m2 dibagi menjadi tiga bagian, yaitu parkiran mobil dan ruang service, halaman, dan bangunan rumah. Antara parkiram mobil dan halaman dipisahkan dengan menggunakan kolam.
Masuk ke dalam rumah, pengunjung akan disambut dengan pintu masuk yang terhubung dengan ruang keluarga dan dapur. Sebenarnya, dari halaman pengunjung bisa langsung masuk ke ruang keluarga atau ruang makan indoor dengan cara mengakses jendela kaca berukuran besar.
Penggunaan jendela atau pintu kaca ini memang langkah cerdas. Sinar matahari bisa dengan mudah masuk ke dalam rumah yang menghadap ke jalanan ini. Namun, bila sedang enggan makan di dalam rumah, pemilik rumah juga bisa menyantap makanannya di luar ruangan. Sebuah ruang terbuka ada di kanan rumah (jika dilihat dari luar) dilengkapi dengan meja makan dan beberapa kursi.
Naik ke lantai selanjutnya, pengunjung bisa menyaksikan adanya dua kamar tidur, satu ruang keluarga, dua kamar mandi, dan satu ruang belajar. Sementara itu, di lantai teratas ada kamar tidur utama, ruang santai, dan teras.
Secara keseluruhan, dekorasi interior yang ditangani oleh Milo Naval menggunakan banyak aksen bambu, kayu, dan emas. Dengan cara ini, rumah bambu benar-benar tampil mewah.
SUMBER KOMPAS
Komentar