www.mandorayub.com>>>>>Fungsi dan Jenis-jenis Batu Split
Fungsi dan Jenis-jenis Batu Split
Batu Split adalah adalah material bangunan yang bisa diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu ukuran besar hingga menjadi lebih kecil. Batu ini juga sering diberi nama dengan sebutan batu belah, sesuai dengan proses untuk mendapatkannya. Jadi tampilan serta warnanya juga sama tapi bentuknya lebih tajam. Fungsi utama dari batu ini yaitu untuk membuat adonan cor beton yang dicampur dengan pasir dan semen.
Batu split ini tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, namun ada beberapa macam sesuai dengan ukuran maupun fungsinya. Jenis-jenis batu split tersebut antara lain adalah pertama adalah batu boulder elephant stone atau disebut juga dengan batu gajah. Jenis batu ini punya ukuran paling besar dibanding jenis batu split yang lain. Gunanya adalah untuk menimbun lahan yang berupa rawa atau lokasinya berada di pinggir pantai.
Batu gajah juga sering dimanfaatkan untuk membuat cor beton yang ada di sekitar pantai sebagai media penahan atau pemecah ombak. Beberapa pemborong atau kontraktor bangunan ada yang menggunakannya untuk proyek pengerjaan reklamasi pantai atau membuat dermaga ukuran kecil dan dipakasi sebagai pondasi.
Jika rawa yang ditimbun dengan batu gajah kondisinya masih belum stabil, bisa diberi lapisan kedua menggunakan batu split jenis yang lain yaitu batu sirtu. Namun jika lahan tersebut sudah bisa stabil maka bisa langsung diberi lapisan terakhir menggunakan batu split jenis base course. Jadi batu base course digunakan untuk membuat lapisan kedua atau ketiga sesuai dengan tingkat kestabilan lahan yang mau digunakan untuk membuat bangunan.
Batu split lainnya adalah split stone atau batu pecah. Batu ini punya ukuran sekitar tigapuluh hingga limapuluh millimeter. Pada umumnya dipakai sebagai dasar atau pondasi dalam proyek pengerjaan jalan. Batu split diletakan pada bagian paling bawah sebelum diberi material maupun bahan yang lain. Pembuatan rel atau jalan kereta api pada bagian bantalannya juga memakai batu jenis ini. Demikian pula dengan pemasangan pipa yang berada di dalam atau dasar laut, bagian pemberat dan penutupnya juga menggunakan batu split stone.
Sedangkan batu split lain yang berukuran duapuluh hingga tigapuluh millimeter, juga dinamakan split stone. Namun fungsinya agak berbeda, yaitu untuk melakukan pengecoran pada lantai atau beton bangunan yang dibuat secara horizontal.
kemudian ada lagi batu split pecah yang ukurannya lebih kecil antara sepuluh sampai duapuluh millimeter. Fungsinya adalah untuk melakukan pekerjaan cor berbagai jenis kosntruksi dari yang skalanya paling ringan hingga konstruksi yang berat. Misalnya gedung tinggi dan bertingkat, lalu jalan tol, landasan pesawat terbang, pelabuhan atau dermaga, jembatan, tiang pancang dan lain sebagainya.
Batu split yang ukurannya lebih kecil lagi yaitu lima hingga sepuluh millimeter disebut dengan batu screening. Material bangunan yang satu ini paling sering dipakai sebagai bahan campuran untuk mengaspal jalan, mulai jalan yang skalanya ringan hingga jalan kelas satu yang namanya aspal mixed plant.
Sedangkan abu batu adalah jenis batu split yang ukurannya paling kecil yaitu nol hingga lima millimeter. Bahan ini juga sering dipakai untuk membuat jalan dan dicampur dengan pasir tapi pada umumnya hanya sebagai bahan cadangan atau pengganti saja jika batu screening tidak bisa didapatkan. Batu ini justru sering dipakai menjadi bahan utama untuk pembuatan batu batako atau untuk membuat gorong-gorong dalam tanah.
Yang terakhir adalah jenis agregrat A dan B yang merupakan material campuran batu split, pasir dan abu batu. Komposisi campurannya disesuaikan dengan permintaan pemesan atau kebutuhan dan jenis pekerjaan yang sedang dilakukan. Pada umumnya dipakai untuk membuat dinding atau bahan cor.
Jika ingin membeli batu split ini, harganya tidak ditentukan berdasarkan ukuran atau jenisnya, namun lebih ditekankan pada kualitasnya. Dan tentu saja ditambah dengan faktor lain seperti ongkos pengiriman dan bongkar muat, jarak pengiriman dan sebagainya.
dari berbagai sumber
Fungsi dan Jenis-jenis Batu Split
Batu Split adalah adalah material bangunan yang bisa diperoleh dengan cara membelah atau memecah batu ukuran besar hingga menjadi lebih kecil. Batu ini juga sering diberi nama dengan sebutan batu belah, sesuai dengan proses untuk mendapatkannya. Jadi tampilan serta warnanya juga sama tapi bentuknya lebih tajam. Fungsi utama dari batu ini yaitu untuk membuat adonan cor beton yang dicampur dengan pasir dan semen.
Batu split ini tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, namun ada beberapa macam sesuai dengan ukuran maupun fungsinya. Jenis-jenis batu split tersebut antara lain adalah pertama adalah batu boulder elephant stone atau disebut juga dengan batu gajah. Jenis batu ini punya ukuran paling besar dibanding jenis batu split yang lain. Gunanya adalah untuk menimbun lahan yang berupa rawa atau lokasinya berada di pinggir pantai.
Batu gajah juga sering dimanfaatkan untuk membuat cor beton yang ada di sekitar pantai sebagai media penahan atau pemecah ombak. Beberapa pemborong atau kontraktor bangunan ada yang menggunakannya untuk proyek pengerjaan reklamasi pantai atau membuat dermaga ukuran kecil dan dipakasi sebagai pondasi.
Jika rawa yang ditimbun dengan batu gajah kondisinya masih belum stabil, bisa diberi lapisan kedua menggunakan batu split jenis yang lain yaitu batu sirtu. Namun jika lahan tersebut sudah bisa stabil maka bisa langsung diberi lapisan terakhir menggunakan batu split jenis base course. Jadi batu base course digunakan untuk membuat lapisan kedua atau ketiga sesuai dengan tingkat kestabilan lahan yang mau digunakan untuk membuat bangunan.
Batu split lainnya adalah split stone atau batu pecah. Batu ini punya ukuran sekitar tigapuluh hingga limapuluh millimeter. Pada umumnya dipakai sebagai dasar atau pondasi dalam proyek pengerjaan jalan. Batu split diletakan pada bagian paling bawah sebelum diberi material maupun bahan yang lain. Pembuatan rel atau jalan kereta api pada bagian bantalannya juga memakai batu jenis ini. Demikian pula dengan pemasangan pipa yang berada di dalam atau dasar laut, bagian pemberat dan penutupnya juga menggunakan batu split stone.
Sedangkan batu split lain yang berukuran duapuluh hingga tigapuluh millimeter, juga dinamakan split stone. Namun fungsinya agak berbeda, yaitu untuk melakukan pengecoran pada lantai atau beton bangunan yang dibuat secara horizontal.
kemudian ada lagi batu split pecah yang ukurannya lebih kecil antara sepuluh sampai duapuluh millimeter. Fungsinya adalah untuk melakukan pekerjaan cor berbagai jenis kosntruksi dari yang skalanya paling ringan hingga konstruksi yang berat. Misalnya gedung tinggi dan bertingkat, lalu jalan tol, landasan pesawat terbang, pelabuhan atau dermaga, jembatan, tiang pancang dan lain sebagainya.
Batu split yang ukurannya lebih kecil lagi yaitu lima hingga sepuluh millimeter disebut dengan batu screening. Material bangunan yang satu ini paling sering dipakai sebagai bahan campuran untuk mengaspal jalan, mulai jalan yang skalanya ringan hingga jalan kelas satu yang namanya aspal mixed plant.
Sedangkan abu batu adalah jenis batu split yang ukurannya paling kecil yaitu nol hingga lima millimeter. Bahan ini juga sering dipakai untuk membuat jalan dan dicampur dengan pasir tapi pada umumnya hanya sebagai bahan cadangan atau pengganti saja jika batu screening tidak bisa didapatkan. Batu ini justru sering dipakai menjadi bahan utama untuk pembuatan batu batako atau untuk membuat gorong-gorong dalam tanah.
Yang terakhir adalah jenis agregrat A dan B yang merupakan material campuran batu split, pasir dan abu batu. Komposisi campurannya disesuaikan dengan permintaan pemesan atau kebutuhan dan jenis pekerjaan yang sedang dilakukan. Pada umumnya dipakai untuk membuat dinding atau bahan cor.
Jika ingin membeli batu split ini, harganya tidak ditentukan berdasarkan ukuran atau jenisnya, namun lebih ditekankan pada kualitasnya. Dan tentu saja ditambah dengan faktor lain seperti ongkos pengiriman dan bongkar muat, jarak pengiriman dan sebagainya.
dari berbagai sumber
Komentar