Mengupas Ilmu Feng Shui Secara Ilmiah
Ilmu feng shui adalah ilmu kuno dari dataran Tiongkok, dimana Feng berarti Angin, dan Shui berarti Air. Pada dasarnya Ilmu Feng Shui adalah ilmu yang digunakan untuk memperhitungkan segala hal yang ditinjau berdasarkan kaidah-kaidah seperti air, angin dan api. Penerapan dari ilmu Feng Shui dalam kehidupan sehari-hari bisa kita temui pada hal-hal yang berkaitan dengan desain arsitektur. Contoh konkrit dari penerapan ilmu feng shui adalah hal-hal tabu terkait posisi rumah di tusuk sate, ketinggian halaman rumah lebih rendah dari jalan, posisi rumah membelakangi aliran air, lokasi rumah berhadapan dengan makam, pintu utama tembus sampai ke dapur, letak dapur bersebelahan dengan kamar tidur, posisi tangga langsung menghadap pintu utama dan sebagainya. Mengapa? Menurut Feng Shui, hal-hal tabu tersebut akan berdampak negatif pada penghuninya. Namun daripada dianggap bid’ah (berdasarkan agama islam), maka mari kita uraikan secara ilmiah masing-masing hal yang dianggap tabu menurut ilmu feng shui tersebut:1. Rumah Posisi Tusuk Sate. Berdasarkan hitungan Feng Shui, rumah dengan posisi tusuk sate akan mendatangkan kesulitan bagi penghuninya, entah mendatangkan penyakit, tidak memiliki keberuntungan/mendatangkan kesialan. Penjelasan ilmiah: 1) posisi rumah di ujung pertigaan jalan dengan salah satu jalannya berhadapan langsung dengan rumah, menyebabkan rumah seringkali menjadi sasaran sorotan lampu-lampu kendaraan, hal ini membuat suasana dalam rumah agak terganggu. Apalagi jika letak kamar tidur berada di bagian depan rumah. Tidur Anda akan terganggu/ tidak nyenyak karena gangguan lampu-lampu tersebut. Karena tidur selalu tidak nyenyak setiap hari dan berlangsung dalam waktu lama maka fisik Anda pun menjadi lelah sehingga mudah terkena penyakit. Ditambah lagi, aliran angin yang terbawa oleh kendaraan membawa serta debu-debunya berhembus ke dalam rumah Anda. 2) Posisi pertigaan memang merupakan titik simpul dari keramaian lalu lintas, sehingga seringkali terjadi terjadi kecelakaan. Solusi: 1) Pasanglah barrier berupa tanaman seperti bamboo kuning sebagai penghambat masuknya debu ke halaman rumah Anda, 2) Pasanglah penerangan yang memadahi pada pertigaan tersebut atau elemen yang bisa memantulkan pada pagar (material pagar seperti akrilik atau polycarbonat) sehingga kendaraan bisa saling mengetahui adanya kendaraan lain di ujung jalan yang lain.
2. Posisi Rumah Membelakangi Aliran Air. Berdasarkan perhitungan feng shui, posisi ini konon bisa mengakibatkan bisnis kering. Penjelasan ilmiah: Posisi rumah membelakangi sungai menyebabkan penghuni tidak mengetahui kondisi rumah bagian belakang terkait aktifitas sungai tersebut. Aktifitas sungai (apalagi saat banjir) dapat menyebabkan erosi pada talud/pondasi belakang rumah, sehingga mengakibatkan tanah longsor. Jadi karena sering merenovasi bagian ini, otomatis banyak anggaran yang seharusnya (mungkin) dialokasikan untuk bisnis, jadi terkuras untuk hal ini. Solusi: Bangunan rumah jangan terlalu mepet sampai ke tepi talud di bagian belakang rumah Anda. Sisakan beberapa meter persegi, sebagai halaman kosong (ruang jemur), sehingga beban tanah tidak terlalu berat dan kalaupun terjadi longsonr tidak langsung mengenai bangunan rumah.
4. Ketinggian Halaman Rumah lebih Rendah dari Jalan. Berdasarkan perhitungan Feng Shui, kondisi ini membuat aliran chi terhalang bukit sehingga membuat rumah tidak mendapatkan energi positif. Sehingga hidup penghuni rumah tersebut akan mengalami banyak halangan. Penjelasan ilmiah: Pada dasarnya ketinggian halaman rumah yang lebih rendah dari jalan, mengakibatkan aliran air yang berada di jalan ketika hujan turun, akan masuk semua ke halaman rumah. Apalagi jika air sampai masuk ke dalam rumah, tentunya akan merepotkan penghuninya setiap kali hujan turun. Solusi: Hal yang dapat dilakukan adalah memindahkan pintu masuk utama dari bawah ke lantai dua, yang lebih tinggi dari jalan. Prinsipnya, pintu masuk diusahakan berada di atas jalan.
5. Lokasi Rumah Berhadapan dengan Makam. Berdasarkan perhitungan Feng Shui, Suasana rumah tidak pernah bahagia. Penjelasan ilmiah: Lokasi makam yang berada di depan rumah menyebabkan penghuni rumah harus selalu menatap pada suasana kematian. Belum lagi kalau ada prosesi pemakaman, maka selain suasana sedih, jalan di depan rumah akan dipadati para pelayat, yang tentunya akan menutup pintu rumah. Penghuni akan seringkali menemui kesulita keluar/masuk ke rumahnya sendiri. Solusi: buatlah barrier atau tembok yang tinggi, sehingga penghuni tidak bisa menatap makam secara langsung. Buatlah pintu masuk yang lebar, sehingga apabila ada acara pemakaman Anda tidak mengalami kesulitan keluar/masuk ke rumah Anda.
6. Posisi Dapur Bersebelahan Dengan Kamar Tidur. Berdasarkan Feng Shui, posisi ini mengakibatkan orang tersebut berat jodoh dan tidak kerasan tinggal di rumah. Penjelasan: 1) Pada saat penghuni kamar tidur di kamar tersebut dan pada saat yang bersamaan ada pula yang sedang memasak atau mencuci piring, biasanya suara bising kegiatan di dapur akan terdengar sekali oleh orang yang sedang tidur, maka hal ini dapat mengganggu ketenangan orang yang sedang beristirahat, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan hal – hal yang kurang baik terhadap kinerja ataupun kesehatan seseorang. Terlebih apabila terdapat kebocoran saluran, maka tembok tersebut akan menjadi lembab, dan kemungkinan akan mengganggu kesehatan orang yang menggunakan ranjang tersebut. 2) Posisi kamar yang berbatasan tembok dengan dapur bisa membuat suasana kamar tidur menjadi panas. Kondisi inilah yang membuat penghuni tidak betah tinggal di dalam kamar, dan cederung memilih keluar kamar. Solusi: Hindari merancang perletakan kamar tidur bersebelahan dengan dapur.
7. Posisi Tangga Langsung Menghadap Pintu Utama. Berdasarkan perhitungn Feng Shui, posisi ini bisa menggangu keharmonisan keluarga. Penjelasan ilmiah: posisi pintu utama dan tangga yang berhadapan kadangkala membuat para penghuninya ‘bertabrakan’ karena pintu utama dan tangga utama adalah sirkulasi utama para penghuni rumah. Kondisi ini, pada situasi tertentu, menyebabkan munculnya keribautan antar penguin rumah. Solusi: posisi tangga bisa dibalik sehingga membelakangi pintu utama.
Well, pada dasarnya tidak ada lokasi yang tidak bagus, tergantung bagaimana kita memandang dan menyiasatinya bukan? Dan perlu dipahami bersama bahwa dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan tertentu ada baiknya tidak diserap mentah-mentah, namun bisa kita kaji secara ilmiah. Dengan begini, kita bisa mencapai tujuan yang sama, walaupun dengan jalan yang berbeda.
Komentar