Hari Nahas/Hari Buruk untuk Mulai Bangun Rumah, Transaksi, Bisnis dan lainnya
artikel ini hanya sebagai pelengkap, bagi yang tidak percaya juga
diperbolehkan dan yang percaya silahkan, semua nya kita kembalikan
kepada Yang Kuasa
Untuk memulai aktivitas, transaksi, memulai bangun usaha,
membangun rumah, pernikahan, dan lainnya hendaknya kita menghindari hari-hari
yang nahas, agar apa yang kita harapkan bisa tercapai dengan penuh berkah dan
membuahkan kebahagiaan.
Memang sebagian kaum muslimin tidak mempercayai hal ini,
dengan mengatakan bahwa semua hari itu baik. Itu alasan yang nampaknya benar
tapi tidak logis. Sejatinya Baik dan buruk dalam hal ini dapat dilihat dari
sisi fisikal dan non fisikal. Misalnya, musim hujan baik bagi petani, pedagang
payung dan jas hujan, tidak baik bagi pedagang es dan sebaliknya.
Secara non fisikal disebutkan di dalam hadis-hadis Nabi SAW
bahwa malam dan malam Jum’at adalah malam yang paling baik dan utama. Malam dan
hari Idul Fitri dan Idul Adha lebih mulia dari malam dan hari yang lain. Bahkan
di dalam Al-Qur’an disebutkan bulan Ramadhan bulan yang paling utama, dan malam
Al-Qadar malam yang paling mulia dari semua malam. Mengapa? Jawabannya
dikembalikan kepada Al-Qur’an dan hadis Nabi SAW.
HARI NAHAS
Allah swt menyatakan: "Kami menghembuskan badai dalam
beberapa hari yang nahas, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu
siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan di
akhirat lebih menghinakan sedangkan mereka tidak diberi pertolongan."
(Fushshilat/41: 16)
"Sesungguhnya Kami menghembuskan kepada mereka angin
yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus." (Al-Qamar/54:
19).
Tanggal berikut ini setiap bulan hijriyah:
Tanggal 03: Buruk dan tidak baik untuk seluruh kegiatan
Tanggal 04: Baik untuk perkawinan, dan tidak disukai untuk
bepergian.
Tanggal 05: Buruk dan nahas.
Tanggal 13: Sepanjang hari ini nahas, maka waspadalah dalam
seluruh urusan.
Tanggal 16: Buruk dan tercela untuk segala sesuatu.
Tanggal 21: Hari nahas sepanjang hari.
Tanggal 24: Hari nahas dan tercela.
Tanggal 25: Buruk dan tercela, waspadalah melakukan sesuatu.
Tanggal 28: Berimbang antara baik dan buruk.
CATATAN: Perhitungan hari/tanggal di sini berdasarkan
Qamariyah atau kalender Hijriyah. Perubahan tanggal dimulai tenggelam matahari.
Dalam suatu riwayat disebutkan jika terpaksa melakukan
aktivitas pada hari nahas atau hari yang tidak baik, maka hendaknya bersedekah
sebelum melakukan aktivitas dan membaca doa penolak bala’.
Komentar