Bagian Jalan Tol Trans Jawa yang akan menjadi jalur utama distribusi.
jika ada kebutuhan tiang pancang klik sini
VIVAnews - Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, melakukan groundbreaking
(pemasangan tiang pancang) jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi di Kabupaten
Karanganyar dan meresmikan Jembatan Sidodadi di Kabupaten Sragen.
Djoko, Kamis 26 September 2013, mengungkapkan bahwa jalan tol ini
merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang akan menghubungkan
Jakarta dengan Surabaya.
"Jalan Tol Solo – Mantingan – Ngawi yang akan dibangun sepanjang 90
kilometer ini adalah bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menjadi
jalur utama distribusi penumpang, barang, dan jasa dari dan menuju
Jakarta dan kota kota lain di bagian tengah serta timur Pulau Jawa,"
katanya dalam siaran pers yang diterima VIVAnews.
Ia menambahkan, jalan tol Solo – Mantingan – Ngawi ini merupakan
pengusahaan jalan tol dengan skema dukungan pemerintah untuk
meningkatkan kelayakan finansial. Dukungan pemerintah tersebut
diwujudkan dalam bentuk pengadaan tanah dan konstruksi sepanjang 20,90
km.
Untuk itu Pemerintah telah mengalokasikan dana APBN dari TA 2009
sampai dengan TA 2014 sebesar + Rp. 1,7 triliun untuk pengadaan tanah,
dan + Rp. 1,5 triliun untuk konstruksi sepanjang 20,90 kilometer.
Saat ini, Djoko menambahkan, lahan yang dibebaskan sekitar 82,69
persen atau 624 hektare. Total kebutuhan tanah untuk kebutuhan
konstruksi adalah lebih 755 hektare. Sisa tanah, menurutnya, saat ini
dalam proses penyelesaian, baik melalui musyawarah maupun konsinyasi dan
diharapkan dapat segera diselesaikan.
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Solo – Mantingan – Ngawi
telah ditandatangani pada 28 Juni 2011 lalu, dengan Badan Usaha Jalan
Tol PT Solo Ngawi Jaya, di mana pemegang saham mayoritas adalah PT
Thiess Contractors Indonesia.
"Untuk nilai investasi pembangunan Jalan Tol Solo – Mantingan –
Ngawi porsi Badan Usaha Jalan Tol sebesar Rp5,2 triliun akan dipenuhi
melalui modal sendiri dan pinjaman dari sindikasi perbankan yang
dipimpin oleh Bank Mandiri," tambahnya.
Djoko mengungkapkan, jalan tol ini dibangun dalam rangka mendukung
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) yang bertujuan meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Pulau
Jawa sebagai bagian dari Koridor Ekonomi Jawa, serta mendorong
pengembangan kawasan pendukung di Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Resmikan jembatan
Selain melakukan groundbreaking, Menteri PU juga
meresmikan jembatan Sidodadi di Kabupaten Sragen. Jembatan ini merupakan
akses jalan nasional dan jalur alternatif yang pendek dari wilayah
utara Bengawan Solo ini dan mempunyai efisiensi jarak sepanjang 25 km
menuju kota Solo.
Jembatan ini dibangun melalui dana APBD provinsi Jawa Tengah
(Jateng) dan APBD Kabupaten Sragen, sedangkan Kementerian PU memberikan
bantuan rangka jembatan sepanjang 40 meter. Secara keseluruhan jembatan
ini memiliki panjang 140 meter dengan lebar tujuh meter dengan
konfigurasi panjang bentang 40-60-40.
sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/447243-tol-solo-mantingan-ngawi-masuk-tahap-pemasangan-tiang-pancang
Komentar