Rambu-rambu mendirikan / menempati rumah :
terbagi menjadi 4 macam yaitu :
1. (satu)
Mereka yang kelahirannya berjumlah ganjil misalnya 1-5-9-13-17-21-25-29 arahnya di timur.
Maka jika mendirikan / membangun rumah jangan sampai menghadap ke arah
timur. Sebab ada indikasi jika berusaha (mencari sandang pangan) kurang
lancar.
mengapa ?
Karena 1-5-9-13-17-21-25-29 berasal
dari timur. Jadi kalau menghadap ke timur mau mengharap rejeki dari mana
? jadi harus diusahakan menghadap ke barat, utara atau selatan.
Jika anda menghadap tuan rumah berada di barat sedang anda berada di timur, apakah anda akan menghadap ke timur ? Tidak baik bukan, itu namanya nyingkur (berpaling) jadi anda mesti menghadap ke arah berlawanan.
Jika diterapkan dalam hal perjodohan,
umpama mempunyai jodohyang jumlah kelahirannya 4-8-12-16-20-24-28 maka
boleh menghadap ke timur. Tetapi yang mendapat limpahan rejeki adalah
sang istri. Jika ini terjadi maka laki-laki sementara harus mengalah
kepada seorang wanita. Demikian juga sebaliknya bagi wanita yang nekad
menerjang arah maka sebaiknya mengalah saja terhadap laki-laki.
2. (dua)
Kelahiran 2-6-10-14-18-22-26-30 arahnya di selatan, maka jika membangun / mendirikan rumah harusnya ke utara, barat atau timur.
3. (tiga)
Kelahiran 3-7-11-15-19-23-27-31 arahnya di barat, maka jika membangun / mendirikan rumah harusnya ke timur, selatan atau utara.
4. (empat)
Kelahiran 4-8-12-16-20-24-28 arahnya dari utara, maka jika membangun / mendirikan rumah harusnya ke selatan, timur atau barat
Nah bagaimana dengan pandangan islam mengenai uraian diatas ?
Dalam membangun rumah yang baik, sering
orang menggunakan Feng Shui, primbon yang berasal dari budaya Cina /
Jawa. Padahal tidak semuanya selaras dengan ajaran Islam. Jika keliru,
mungkin bisa terjerumus dalam kemusyrikan karena mempercayai adanya
kekuatan selain Allah yang bisa menyelamatkannya. Dalam membangun rumah
yang Islami, dalam Islam ada beberapa petunjuk. Di antaranya:
1. Tetangga yang Baik
Pilihlah rumah di antara tetangga yang
baik (kecuali jika anda adalah da’i yang ingin melakukan perbaikan).
Sebab jika tetangga anda tidak baik, maka hidup anda akan merasa kurang
nyaman. Bayangkan jika tetangga anda adalah preman, pezina, atau
pemabuk.
Pilihlah tetangga (lihat calon
tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum memilih rumah. Pilihlah
kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan bekal sebelum
berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)
Nabi Saw berdoa: “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di tempat pemukiman.
Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui suka berpindah-pindah. ”
(HR. Ibnu ‘Asakir)
Tiap empat puluh rumah adalah
tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di sebelah kanan dan di
sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi) .
Usahakan agar tetangga anda cukup makannya:
Tiada beriman kepadaku orang yang
bermalam (tidur) dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia
mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)
2. Hendaknya rumah cukup luas (tidak terlampau luas, tapi juga tidak terlampau sempit).
Di antara kebahagiaan seorang muslim
ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah yang luas dan kendaraan yang
meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
Rumah yang terlampau luas, misalnya 400
m2 lebih, cenderung menghasilkan ”Rumah Gedong” di mana tetangga satu
tidak kenal dengan tetangga lainnya. Para penghuni masing-masing asyik
di
dalam ”Istana” mereka.
dalam ”Istana” mereka.
Sebaliknya rumah yang terlalu sempit,
misalnya kurang dari 50 m2 cenderung membuat penghuninya tidak betah di
rumah sehingga akhirnya banyak menghabiskan waktunya mengobrol/gosip
dengan
para tetangganya.
para tetangganya.
Luas rumah yang ideal (pertengahan) adalah sekitar 100-200 m2.
3. Jangan Membangun Rumah Megah
Dalam membangun rumah, janganlah terlalu
mewah sehingga jadi bermegah-megahan. Ini tidak disukai Allah dan
merupakan satu sifat dari orang-orang yang buruk di akhir zaman.
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takaatsur:1]
Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat
Nabi menjawab: ”Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan
dengan gedung” [HR Muslim]
Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)
Jangan membangun rumah yang terlampau
tinggi (misalnya sampai 4 tingkat) sehingga akhirnya tetangga
tidakmendapat sinar matahari atau angin.
Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat
Nabi menjawab: “Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya.
Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala
unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat.” [HR
Muslim]
4. Buatlah Rumah yang Baik
“…menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk…” [Al A’raaf:157]
Katakanlah: “Tidak sama yang buruk
dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka
bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan. ” [Al Maa-idah:100]
Rumah yang baik adalah rumah yang sehat.
Yaitu jendelanya cukup sehingga sinar matahari bisa masuk dan tidak
lembab. Ini juga bisa menghemat listrik karena siang hari tak perlu
menyalakan lampu. Selain itu ventilasinya juga harus baik sehingga udara
segar bisa masuk ke dalam rumah. Jarak antara lantai dan atap sebaiknya
agak tinggi (minimal 2,5 meter) sehingga tidak terlalu panas.
5. Rumah juga harus kuat dan aman.
Misalnya dengan menggunakan beton
bertulang, rumah jadi lebih aman jika misalnya terjadi gempa. Jika
menggunakan kayu, pilih kayu yang kuat serta beri anti rayap sehingga
tidak mudah kropos. Harus diperhatikan apakah rumah tersebut rawan dari
kebakaran atau tidak.
Sebaiknya rumah minimal terdiri dari 3
kamar. Satu untuk suami-istri, satu untuk anak laki-laki, dan satu lagi
untuk anak perempuan. Banyak kasus incest terjadi karena kamarnya hanya
satu sehingga pria-wanita bercampur.
Hendaknya aurat dari lawan jenis (kecuali suami-istri) terpelihara dengan pembagian kamar yang baik.
”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah
budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang
belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam
satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan
pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah)
tiga ‘aurat bagi kamu” [An Nuur:58]
6. Buatlah Rumah yang Indah
Allah senang keindahan. Manusia pun
banyak yang suka akan keindahan. Oleh karena itu buatlah rumah yang
indah. Tapi ingat, keindahan tidak sama dengan kemewahan atau kemegahan
Sesungguhnya Allah indah dan senang
kepada keindahan. Bila seorang ke luar untuk menemui kawan-kawannya
hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)
7. Rumah Harus Bermanfaat atau Fungsional
Selain indah setiap bagian rumah juga harus bermanfaat/fungsion al. Jadi tidak hanya sekedar estetis tapi tidak bermanfaat.
Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata:
“Rosululloh SAW bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman
seseorangialah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.” (Hadits
hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)
8. WC Jangan Mengarah/Membelakangi Kiblat
Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra.: Bahwa
Nabi saw. bersabda: Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat
atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi
menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim No.388)
Usahakan agar rumah anda mengarah ke kiblat. Jika tidak, sebaiknya tempat shalat anda tidak mengarah ke WC.
Usahakan di rumah ada shower atau kran air, sehingga anda bisa mandi/wudlu dengan lebih sempurna dengan air yangmengalir.
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah
seseorang di antara kamu mandi dalam air yang tergenang (tidak mengalir)
ketika dalam keadaan junub.” Dikeluarkan oleh Muslim.
Sebaiknya tempat wudlu dipisah dari WC sehingga anda leluasa membaca doa sebelum atau sesudah wudlu.
9. Rumah Harus Bersih
Rumah yang kotor tidak sehat. Karena akan mengundang berbagai penyakit. Oleh karena itu rumah harus bersih dan mudahdibersihkan.
Sesungguhnya Allah baik dan menyukai
kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada
kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu
bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi.
(HR. Tirmidzi)
Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.
10. Jangan Menaruh Patung di dalam Rumah
Umar berkata, “Kami tidak memasuki gereja-gerejamu karena patung-patung dan gambarnya itu.” [HR Bukhari]
Ibnu Abbas shalat di dalam biara (tempat ibadah agama lain) kecuali biara yang ada patung di dalamnya. [HRBukhari]
Ibnu Abbas shalat di dalam biara (tempat ibadah agama lain) kecuali biara yang ada patung di dalamnya. [HRBukhari]
11. Jangan Memelihara Anjing
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata :
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa memiliki anjing selain anjing
penjaga ternak dan anjing pemburu maka setiap hari pahala amalnya
berkurang dua qirath. (Shahih Muslim No.2940)
12. Peliharalah Anak Yatim
Jika anda berkelebihan, asuhlah anak yatim dan perlakukanlah dengan baik.
Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah
rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh)
dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di
dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk.
(HR. Ibnu Majah)
13. Tanamlah Pohon agar Teduh dan Sejuk
Tanamlah pohon di rumah anda sehingga
rumah anda teduh dan mendapat udara segar dari oksigen yang dikeluarkan
pohon tersebut. Kenyamanan naungan pohon ini digambarkan Allah sebagai
berikut:
“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya.” [Al Insaan:14]
Jika rumah anda luas mungkin anda bisa menanam pohon besar yang kuat seperti pohon asem. Jika sedang, bisa menanam pohon ukuran sedang seperti rambutan atau mangga. Hindari pohon besar yang rapuh dan berbahaya seperti pohon angsana. Banyak korban jiwa karena tertimpa pohon tersebut ketika terjadi badai/angin kencang.
Jika rumah anda luas mungkin anda bisa menanam pohon besar yang kuat seperti pohon asem. Jika sedang, bisa menanam pohon ukuran sedang seperti rambutan atau mangga. Hindari pohon besar yang rapuh dan berbahaya seperti pohon angsana. Banyak korban jiwa karena tertimpa pohon tersebut ketika terjadi badai/angin kencang.
Dari rincian diatas menurut saya apapun
itu yang penting tidak menjadikan kita melupakan iman islam, mau itu
primbon atau sejenisnya kita hanya untuk tau saja jangan menjadi
patokan, karena sekedar menghormati pendapat leluhur kita jawa/cina/
yang lainnya.
Semoga bermanfaat ya....terimakasih.
sumber :
berbagai sumber
BACA JUGA ARTIKEL BANGUNAN FENG SHUI :
Komentar